:
Oleh MC KAB GRESIK, Kamis, 10 Oktober 2019 | 16:58 WIB - Redaktur: Tobari - 361
Gresik, InfoPublik - Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim didampingi Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Infantri Budi Handoko bersama perwakilan Forkopimda dan pihak Saka Indonesia Pangkah Limited, secara simbolis melakukan penanaman mangrove, Kamis (10/10/2019).
Kegiatan tersebut, untuk menandai dimulainya penanaman 50.000 bibit mangrove di sekitar pesisir pantai Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur.
Usai dimulainya penanaman secara simbolis tersebut. Ratusan warga masyarakat Nelayan setempat secara serempak juga melakukan penanaman bibit mangrove tersebut di pesisir pantai Desa Banyuurip bahkan sampai jauh kelepas pantai.
Sukses PGN Saka dalam pengembangan mangrove ini telah terbukti, yaitu pada penanaman 10.000 bibit mangrove yang ditanam pada tahun 2016 . Saat ini ditempat itu sudah berdiri ekowisata mangrove yang cukup representatif.
Tahun 2019 ini, jumlah bibit mangrove yang ditanam mencapai 50.000 batang. Menurut Direktur Bisnis Developmen PGN Saka Susmono Sutrisno, program ini dilaksanakan sebagai sumbangsih perusahaannya untuk menjaga kelestarian lingkungan terutama kelestarian biota laut.
Tanpa masyarakat kami tidak bisa apa-apa. Kami sadar bahwa wilayah tempat usaha kami perlu dijaga kelestariannya, terutama biota laut sebagai lingkungan ekonomi nelayan.
"Untuk meminimalisir potensi dampak lingkungan terutama perairan, kami mengajak masyarakat nelayan ini untuk menanam mangrove ini,” katanya.
Menurutnya, selain untuk mencegah abrasi penanaman mangrove ini juga dapat meminimalisir dampak pemanasan global serta terjaganya biota laut untuk berkembang biak ikan dan kepiting.
Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim menyampaikan terima kasih kepada pihak PGN Saka dan seluruh masyarakat nelaya Desa Banyuurip Ujungpangkah.
Dirinya merasa bangga karena masyarakat sadar untuk menjaga alam. Sebetulnya alam dan seisinya ini akan bertasbih kepada Allah dan mendoakan kita.
"Semoga upaya ini bisa memberikan sumbangsih kepada masayarakat terutama bertambahnya oksigen di alam. Dan yang penting, anak cucu kita akan mendapat manfaat dari yang kita tanam hari ini,” kata Wabup.
Abdul Muqni (54), tokoh masyarakat nelayan setempat, menyatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas perhatian PGN Saka memberikan program penanaman mangrove ini.
Berawal dari kesulitan kami para nelayan dalam menangkap kepiting yang saat itu selalu tidak mendapat hasil. Sementara kami tidak bisa berbuat banyak mengingat kami tidak punya kemampuan untuk melakukan penanaman.
Saat itu tahun 2013 kami diajak PGN Saka untuk belajar pembibitan dan penanaman mangrove ini. Alhamdulillah, semua nelayan disini sangat mendukung, katanya mengenang.
Saat ini Abdul Muqny sudah mampu mengidentifikasi 34 jenis mangrove di Banyuurip. Namun demikian yang paling cocok dikembangkan ada 18 jenis mangrove sejati. (sdm/Edited by Diskominfo Gresik/toeb)