:
Oleh MC KAB GARUT, Rabu, 9 Oktober 2019 | 09:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 422
Garut, InfoPublik - Perluasan lapangan kerja merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Seiring berkembangnya sektor usaha atau industri di Kabupaten Garut, Peluang untuk mendapatkan pekerjaan di Garut lebih terbuka.
Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, H. Tedi, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (4/10/2019).
Menurut Tedi, saat ini peluang kerja di Garut terus berkembang, karena UMK nya rata-rata tidak terlalu mahal sehingga banyak yang mau bernvestasi ke Garut.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tedi, pada akhir 2018 lalu angka pengangguran mencapai 77 ribuan. Sedangkan pada Tahun 2017 angka pengangguran sekitar 65 ribuan.
"Angka pengangguran naik pada tahun 2018 dikarenakan keluaran sekolah lebih banyak, sedangkan penyerapan tenaga kerja hanya sampai 7 ribu orang," ungkapnya.
Ditambahkan Tedi, para pemohon untuk pembuatan kartu kuning sampai bulan September 2019 lalu mencapai 20 ribu orang. Jumlah tersebut merupakan gambaran ril untuk Disnakertrans terkait jumlah pencari kerja di Garut.
"Kita melihatnya secara ril dari pembuat kartu kuning yang akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang buat kartu kuning pada tahun 2017 itu hanya 19 ribu, tahun 2018 bisa sampai 24 ribu,"katanya.
Tedi menuturkan, pada tahun 2020 nanti, pihaknya memiliki renstra untuk lima tahun kedepan agar bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 27 ribuan. Jumlah itu untuk mengurangi angka pengangguran yang tadinya 7 koma sekian persen menjadi lima persen.
Ia menambahkan, penerimaan tenaga kerja dari perusahaan di Garut sementara ini didominasi oleh PT. Changshin Reksa Jaya, dimana setiap tahunnya bisa mencapai 1000 kesempatan kerja. Selain itu, perusahaan garment lainnya pun ada sekitar ratusan lapangan kerja.
"Perusahaan-perusahaan juga suka minta Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tenaga kerja, Disnakertrans sebagai tim rekrutmen saja," katanya.
Tedi menjelaskan, upaya untuk menekan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Garut, dan meningkatkan keahlian masyarakat Garut, pihaknya bekerjasama dengan Kementrian Perindustrian mengadakan berbagai pelatihan yang dipusatkan di Balai latihan Kerja (BLK).
"Dengan diberikan pembekalan keahlian di BLK, diharapkan para pencari kerja bisa menciptakan peluang usaha secara mandiri atau menjadi tenaga ahli yang bisa bekerja di perusahaan sesuai keahliannya,"imbuhnya.
Selain dididik keahlian BLK, pihaknya juga berupaya menempatkan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang ada, serta perluasan lapangan kerja.
"Data tahun 2017, sudah melakukan penempatan dan perluasan itu sebanyak tujuh ribuan. Pada Tahun 2018 sekitar 12 ribu,"ujarnya.(Sumber: Humas Diskominfo Garut/eyv)