:
Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 3 Oktober 2019 | 09:26 WIB - Redaktur: Baheramsyah - 1K
Garut,InfoPublik - Keberadaan jalan tol Bandung-Cilacap sudah benar-benar dinantikan. Bukan hanya pemerintah yang menantikan keberadaan jalan tol tersebut tapi juga masyarakat di Kabupaten Garut mengingat akan sangat banyak manfaat yang akan dirasakan.
Apalagi kini sudah dapat dipastikan jika jalan tol Bandung-Cilacap itu akan melewati kawasan perkotaan Garut. Hal ini tentu sangat disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Garut karena keberadaan jalan tol itu diyakini bisa mengatasai masalah kemacetan yang selama ini sering terjadi.
Pemkab Garut pun meminta agar nama Garut digunakan atau dipakai ke dalam nama tol tersebut. Karena dengan demikian, orang akan tahu bahwa di tol tersebut ada tujuan ke Garut.
"Penamaan jalan tol sangat penting karena menyangkut nama daerah juga. Seperti Purbaleunyi (Purwakarta, Bandung, Cileunyi).Tapi sekarang kan belum ditentukan namanya. Mudah-mudahan dengan adanya tol, Garut jadi bagian tujuan masyarakat wisata," ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Rabu (2/10/2019).
Menurut Helmi, selama ini akses dari Bandung ke Garut memang seringkali mendapatkan hambatan. Kadang lancar, kadang juga tidak. Dengan adanya akses tol, maka waktu tempuh dari Bandung ke Garut diprediksi tidak lebih dari satu jam. Sedangkan dengan jalur saat ini, biasanya waktu tempuh Bandung-Garut rata-rata mencapai dua jam.
"Bahkan bisa mencapai enam jam jika terjadi kemacetan. Jadi dengan adanya tol ini, Garut pun akan diuntungkan karena akses ke tempat wisata akan lebih mudahi," ucapnya.
Helmi menyebutkan, rencananya jalan tol di Garut akan membentang sepanjang sekitar 27 KM. Untuk jalur tol yang dilintasi mulai dari wilayah Kadungora, Banyuresmi, Garut Kota, dan Cilawu.
"Hasil rapat kemarin di Bandung jalurnya dari Gedebage ke Majalaya baru masuk ke Kadungora. Nanti ada dua gerbang tol di Garut. Kalau daerah lain kan hanya satu," katanya.
Sedangkan terkait pembebasan lahan, lanjut Helmi, hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Bahkan penentuan lokasi juga belum ditentukan secara spesifik, sehingga masih bisa bergeser.
"Cuma info yang saya terima gambaran umumnya dari Kadungora sampai Cilawu," ucapnya.
Diungkapkan Helmi, pembebasan lahan rencananya akan dimulai pada 2020 mendatang. Dalam hal ini, Pemkab Garut hanya membantu kelancaran pembebasan lahannya saja.
Selain itu, Pemkab juga akan menyesuaikan jalan penghubung dari keluar gerbang tol. "Pemkab juga akan menyinkronkan exit tol dengan jalur di Garut. Biar tidak terjadi kemacetan juga," katanya.
Sumber: Humas Diskominfo Garut