:
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Selasa, 6 Agustus 2019 | 10:51 WIB - Redaktur: Kusnadi - 440
Raja Ampat, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi dan Advokasi Lintas Sektor Tentang Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang berlangsung di salah satu resort di Kota Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Senin (5/8/2019).
Bupati Raja Ampat yang diwakili Asisten III Setda Raja Ampat, Yulianus Mambraku mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat merupakan program strategis pembangunan dengan alokasi dana perimbangan pusat dan daerah berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan tujuan desentralisasi pembangunan kesehatan, terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat.
Ia berharap, sosialisasi ini tersebut dapat optimalisasi penggunaan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Ia meminta dana BOK ini dapat dipergunakan secara akuntabel dan efisien sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
“Ingat! Kepala Puskemas adalah garda terdepan kesehatan masyarakat, manfaatkan anggaran membangun kesehatan masyarakat di kampung dan pulau,” harap Yulianus".
Dikatakannya, DAK dalam hal ini BOK, bukan uang kepala dinas atau uang kepala puskesmas, tapi adalah milik masyarakat, karena itu dipertanggungjawabkan per triwulan secara jelas yang disampaikan kepada pemerintah melalui inspektorat.
“Saya libatkan inspektorat dalam pemeriksaannya dengan metode bottom-up,” tambahnya.
Ia juga meminta kepada kepala puskemas, agar setelah menerima DAK harus segera ke kampong dan tempat tugas. Jangan sampai dana yang diterima hanya dihabiskan di kota.
“Setelah terima DAK, jangan habiskan waktu di kota. Mekanisme pencairan akan saya cermati dengan baik bersama kepala dinas untuk 24 Puskesmas di Raja Ampat,” tegasnya.
Sosialisasi BOK/Bantuan Operasional Kesehatan bagi puskemas se-Raja Ampat ini dihadiri sejumlah pejabat eselon II dan III, serta para kepala puskemas di Raja Ampat. (M.Yusup/MC.Raja Ampat)