:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Kamis, 4 Juli 2019 | 13:24 WIB - Redaktur: Juli - 238
Painan, InfoPublik - Psikolog anak, Seto Mulyadi atau populer dengan sapaan Kak Seto mendorong daerah memenuhi hak anak sehingga mereka tumbuh menjadi generasi hebat yang akan melanjutkan pembangunan bangsa.
"Hak anak banyak, mulai dari pemenuhan gizi, pendidikan, ruang bermain, tidak dieksploitasi, bebas dari kekerasan dan lainnya," kata Seto Mulyadi usai menjadi narasumber pada seminar Guru Millenial di gedung Painan Convention Centre, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Rabu (3/7/2019).
Khusus di Kabupaten Pesisir Selatan, pihaknya memberi apresiasi khusus atas kebijakan-kebijakan yang diambil kepala daerah setempat, karena sudah mengarah ke pemenuhan hak anak.
Ke depan ia berharap agar fasilitas dan kebijakan terus dimaksimalkan sehingga kabupaten tersebut menerima predikat sebagai kabupaten ramah anak.
Menurut dia, gelaran seminar Guru Millennial di Pesisir Selatan merupakan salah satu langkah agar hak anak terpenuhi yaitu di sektor pendidikan. "Pada seminar tadi saya menekankan agar hak-hak anak berupa pendidikan mesti dipenuhi, tidak hanya di sekolah namun juga di rumah dan hindari anak dari kekerasan," imbuh dia.
Perihal memaksimalkan pendidikan pada anak, ia berharap para guru tidak hanya di Pesisir Selatan namun di seluruh daerah di Indonesia terus dilatih secara berkelanjutan.
Pelatihan tersebut menurut dia tidak hanya sebatas beban daerah namun juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga terselenggara dengan maksimal.
"Kami juga mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil alih dalam melatih guru, terutama guru berprestasi dengan mengirim mereka belajar ke negara-negara yang telah mendapat predikat ramah anak dan selanjutnya diterapkan di Indonesia," katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan Zulkifli menyebutkan, seminar Guru Millennial tersebut diikuti oleh 3.000 guru asal daerah setempat. Selain Kak Seto pada seminar itu motivator Dedi Vitra Johor juga dihadirkan sebagai nara sumber.