Pemprov Babel Optimalkan Dana Desa Tangani Stunting

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Selasa, 7 Mei 2019 | 21:38 WIB - Redaktur: Tobari - 322


Pangkalpinang, InfoPublik - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah mengemukakan, stunting adalah permasalahan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, atau kurang gizi kronis, yang berdampak pada terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.

Pemprov Babel bersama Dinas Terkait berupaya mengoptimalkan dana desa dalam mencegah stunting di Babel. Pasalnya Stunting menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia dan kemampuan daya saing bangsa.

Saat ini persoalan stunting perlu mendapatkan perhatian bersama. Hal ini disampaikan Wagub Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat memimpin rapat para stakeholder, dalam upaya dan pencegahan stunting di Babel, di Ruang Rapat Wakil Gubernur, di Pangkalpinang, Selasa (7/5).

"Point pentingnya analisis kebutuhan intervensi pada anak yg menderita stunting, untuk mengetahui penanganan yang tepat serta sumber dananya," ujar Wagub Abdul Fatah.

Sementara, Yuliswan Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan bahwa dana desa dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanganan stunting.

"Saat ini dana desa juga di fokuskan untuk penanganan stunting. Kami telah berkoordinasi dengan 69 Kepala Desa di Babel. Beberapa desa telah mengalokasikan dananya, tetapi masih tetap perlu sosialisasi, untuk meningkatkan komitmen mereka dalam mengintervensi stunting di desanya," tegas Yuliswan.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa penanganan stunting ini tidak hanya menjadi fokus Dinas Kesehatan tetapi perlu intervensi lintas sektor. Oleh karena itu, di perlukan analisis kebutuhan intervensi terhadap anak penderita stunting.

Senada dengan Mulyono Kepala Dinas Kesehatan, bahwa penanganan stunting melalui asupan gizi akan disesuaikan dengan kondisi penderita. Karena beberapa kasus di desa ditemukan bahwa dana desa hanya dianggarkan untuk pemberian susu kepada penderita.

"Dinas Kesehatan telah menyediakan standard menu untuk makanan pendamping bagi stunnting di Babel," ujarnya.

Rapat tersebut menghasilkan rencana aksi dinas terkait ke 7 kab/ kota, untuk memperoleh data analisis spesifik kebutuhan intervensi pada penderita stunting di Babel. Rencana aksi akan berkoordinasi serta melibatkan pemerintah desa setempat.

Turut hadir dalam rapat tersebut, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Desa, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah dan Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, (MC Babel/imel/her/toeb)