:
Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Rabu, 24 April 2019 | 08:08 WIB - Redaktur: Kusnadi - 371
Balikpapan, InfoPublik - Wali Kota Balikpapan menerima kunjungan Indonesia studi tur yang berasal dari perwakilan Indonesia dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Laos, dan Filipina, di Ruang Rapat I, Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa siang (23/4). Hadir juga perwakilan asosiasi pemerintah kota, dan Kementerian Lingkungan Laos. Dalam kunjungan yang berjumlah rombongan 35 orang ini hadir pula wali kota dan wakil wali kota Pakxe dan Kaysone dari negara Laos.
Dalam pertemuan perkenalkan yang berlangsung hangat, Rizal didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Sri Surtiningsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Suryanto, Kepala Dinas Perumahna dan Permukiman Ketut Astana, Direktur Utama PDAM Haidir Effendi dan jajaran Perangkat Daerah Kota Balikpapan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program urban LEDS (Lows Emmision Development Strategy) yang dilaksanakan selama dua hari 23-24 April.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam pertemuan menyampaikan paparan singkat mengenai kota Balikpapan termasuk hajat politik nasional Indonesia yang berlangsung 17 April 2019.
Wali Kota menyebutkan kota Balikpapan dan Bogor merupakan kota yang masuk dalam proyek Pembangunan rendah emisi proyek dari ICLEI.
"Balikpapan salah satu kota model yang perhatian aspek kebersihan kehijauan dan kita sudah 23 kali penghargaan adipura," katanya, Selasa (23/4).
Pada kesempatan itu disampaikan mengenai pengelolaan sampah Balikpapan Manggar yang menjadi TPA terbaik di Indonesia dalam pengelolaan sampah. Dihadapan rombongan Indonesia studi tur disampaikan pula Kota Balikpapan juga memiliki Kebun Raya Balikpapan (KRB) dan HLSW luasan 300 hektare untuk KRB.
"Hutan ini mewakili jenis hutan tropikal basah adanya di Amazon Brasil dan Indonesia di Kalimantan," ungkapnya.
Pemkot Balikpapan juga memiliki program pengurangan pengguna plastik yang penggunaan dilarang di sekolah maupun perkantoran.
"Kita lagi gencar pengurangan pemakaian plastik di sekolah kantor pemerintahan sudah dilarang gunakan botol plastik. Jadi kalau ada acara diwajibkan bawa tumbler," ucapnya.
Wali Kota juga menyampaikan minat untuk berkunjung ke Pakxe Loas dalam rangka saling belajar tukar pengalaman dalam pengelolaan kota dan lingkungan
Perwakilan dari ICLEI yaitu Wali Kota Pakxe Pit Apitania menilai Balikpapan bisa seperti sekarang ini karena kepemimpinan yang kuat mengawal pembangunan yang ramah lingkungan.
"Kepemimpinan kuat Wujudkan kota ramah lingkungan dan banyak kota yang ingin belajar dari Balikpapan," ujar Pit Apitania. (Diskominfo/ editor:mgm)