:
Oleh MC KAB JEPARA, Jumat, 5 April 2019 | 07:31 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 590
Jepara, InfoPublik - Dukungan Ratu Kalinyamat untuk menyandang gelar pahlawan nasional, terus menguat. Setelah dikeluarkan rekomendasi dari Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, ditindaklanjuti dengan Seminar Regional, di Hotel Aston In Semarang, Selasa (26/03/2019).
Hadir dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Suryo Guru Besar Universitas Gajah Mada, Ketua Tim Pengusulan Prof Dr. Ratno Lukito dan pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie.
Dalam diskusi tersebut, Connie Rahakundini mengungkapkan, Ratu Kalinyamat merupakan panglima perang asal Jepara yang berani melawan penjajah Indonesia dari Portugis.
Menurutnya, pertama tentang serangannya ke portugis dengan membuat aliansi, dia memiliki kekuatan ekonomi, politik, militer yang kuat. Dia melampaui kekuatan di jamannya. Dia menilai, Ratu Kalinyamat memiliki kejayaan pada abad ke 15. Yaitu Jepara menjadi sumber kekuatan galangan, pertahanan dan perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
"Waktu itu belum ada BUMN PT PAL, atau departemen pertahanan, sudah mampu membuat industri seperti itu, dan kapalnya sudah seperti kapal perang induk Amerika yang bisa membawa 1000 prajurit," kata dia.
Penulis Buku Ratu Kalinyamat Hadi Priyanto, mengatakan, dalam diskusi regional tersebut telah disepakati, bahwa kepahlawanan Ratu Kalinyamat, dibidang kemaritiman. Untuk pengusulan ke Kementrian Sosial, kali ini akan melibatkan penyusunan akademik dari dua perguruan tinggi UGM Yogyakarta dan UNDIP Semarang. “Dua perguruan ini yang sudah melakukan kajian Ratu Kalinyamat, beberapa tahun lalu,” katanya.
Dikatakan Hadi, dengan adanya sumber-sumber primer yang sudah didapatkan, termasuk buku dari Portugis, yang menyatakan tentang peran dan kekuasaan Ratu Kalinyamat dan dijadikan sebagai naskah akademik. “Kalau dulu kita belum ada sumber primer, hanya memakai kutipan-kutipan, saat ini sudah ada buku penunjangnya,” tutur dia.
Dari segi regulasi, setelah naskah akademik disusun oleh tim, pakar sejarah dan akademisi, akan dimintakan rekomendasi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selanjutnya, di tingkat provinsi akan dikaji, kemudian diusulkan kepada pemerintah pusat, melalui Kementrian Sosial. Ditargetkan, bulan April ini, naskah akademik sudah rampung, sehingga dapat digunakan untuk usulan gelar pahlawan, untuk tahun 2019. “Naskah akademik ini kunci, yang membedakan dengan sebelumnya, sekarang sudah ada sumber primer,” katanya. (DiskominfoJepara/Dian/Rizal)