Bupati Subang Launching Program Penanganan Rutilahu

:


Oleh MC KAB SUBANG, Kamis, 7 Maret 2019 | 15:21 WIB - Redaktur: Tobari - 734


Subang, InfoPublik - Bupati Subang H. Ruhimat, S.Pd,. M.Si dan Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, S.Si., MM melaunching Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni Menuju Subang Jawara Nata melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Rutilahu, Rabu (6/3), di Lapangan Desa Sidamulya Kecamatan Cipunagara.

Hadir dalam kesempatan tersebut Pj. Sekda Kabupaten Subang Drs. H. Aminudin M.Si, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Subang Drs. H. Ida Sudayat, M.Si, para Kepala OPD, Camat Cipunagara, seluruh Kepala desa Kecamatan Cipunagara, seluruh pengurus TP. PKK Kecamatan Cipunagara.

Dalam sambutannya, Bupati Subang menyampaikan bahwa pembangunan perumahan dan permukiman jika dilakukan secara benar akan memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.

Menurut Bupati, hal tersebut disebabkan karena pembangunan perumahan dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan ekonomi daerah, mendukung pembangunan sosial budaya dan memberikan efek terhadap sektor lain seperti penciptaan lapangan kerja baik yang langsung maupun yang tidak langsung.

Pembangunan perumahan dan permukiman harus didukung oleh suatu kebijakan, strategi dan program yang komprehensif dan terpadu, sehingga selain mampu memenuhi hak dasar rakyat juga akan menghasilkan suatu lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, serasi, harmonis, aman dan nyaman.

"Sehingga program ini masih sangat dibutuhkan secara berkesinambungan, mengingat masih banyaknya unit rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Subang,” ujar Bupati

Selanjutnya Bupati didampingi Wakil Bupati menyerahkan bantuan secara simbolis kepada salah satu penerima bantuan rutilahu dan penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Kemudian acara dilanjutkan dengan peninjauan salah satu rumah tidak layak huni yang akan di renovasi kembali, dan dilanjutkan dengan peresmian gedung Polindes dengan pemotongan pita secara simbolis. (MC.Subang/toeb)