:
Oleh MC KAB BENGKULU SELATAN, Jumat, 28 Desember 2018 | 22:41 WIB - Redaktur: Juli - 385
Bengkulu Selatan, InfoPublik - Setelah sebelumnya berjalan program Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan kembali meluncurkan satu brigade lagi, yakni Brigade Proteksi Pertanian yang bertujuan untuk menangani dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dalam sambutannya meminta kepada Brigade yang telah terbentuk supaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada petani.
“Tim Brigade ini harus siap terima laporan 24 jam. Kalau ada hama dan penyakit tanaman yang menyerang segera laporkan. Termasuk jika ada ternak yang sakit, sapi sakit, kerbau segera laporkan. Agar segera ditangani,” tegas Gusnan, Jum'at (28/12).
Untuk menghindari kerugian petani akibat gagal panen, Gusnan juga menyarankan kepada petani agar ikut Asuransi Usaha Tanaman Padi.
“Sisihkanlah sedikit uang belanja rokok untuk bayar premi asuransi. Premi asuransi sawah itu hanya Rp36 ribu per musim tanam,” saran Gusnan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Sukarni Dunip menyampaikan dengan menjadi peserta asuransi, risiko kerugian petani bisa diminimalisir. Karena jika mengalami fuso (gagal panen) petani akan menerima klaim asuransi sebesar Rp6 juta/hektare.
“Sementara petani hanya membayar premi Rp36 ribu per hektare per musim tanam. Premi ini sudah disubsidi oleh pemerintah. Bagi yang mau silakan hubungi PPL, PPK dan petugas kami, nanti akan kita koordinasikan dengan pihak asuransi,” ujar Sukarni.
Terkait dengan Brigade Proteksi Pertanian, Sukarni berharap masyarakat proaktif menyampaikan laporan. Karena keterbatasan tenaga di Dinas Pertanian, menuntut keaktifan semua pihak.
“Dokter Hewan kita cuma ada empat orang, petugas pengendali organisme pengganggu tanaman juga hanya ada empat orang. Makanya petani harus aktif, apalagi tanaman padi, itu harus sering dikontrol,” jelas Sukarni. (MCKominfo/AP