Oleh MC KOTA SEMARANG, Selasa, 11 Desember 2018 | 07:25 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 188
Semarang, InfoPublik - Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memperbanyak pembuatan embung dalam mengatasi permasalahan banjir yang datang tiap kali memasuki musim penghujan.
“Jangan hanya mengandalkan drainase saja, memperbanyak pembuatan embung juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Semarang,” Katanya, di Semarang, Senin (10/12/2018).
Lebih lanjut Agung mengungkapkan, penanganan drainase tidak hanya memperhatikan aliran air dari saluran untuk menuju ke muara saja, akan tetapi juga harus diperhatikan pula saluran yang dapat meresapkan air kedalam tanah.“Saluran pembuangan yang dapat meresap air ke dalam tanah itu juga harus di fikirkan,” ungkapnya.
Agung menerangkan, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga perlu mendapat prioritas. Sehingga pembangunan perumahan harus memperhatikan lingkungan yang hijau dan drainase yang baik.“Apalagi limpasan Banjirkanal Timur beberapa waktu lalu karena aliran air terhambat banyak sampah, selain ada titik tanggul yang jebol. Jadi masalah sampah harus diatasi bersama-sama. Terlebih setiap hujan lebat sejumlah jalan protokol selalu tergenang yang mengganggu arus lalu lintas,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono juga menghimbau kepada Pemerintah Kota Semarang, untuk serius dalam hal penanganan banjir, khususnya banjir nyang terjadi di jalan protokol.“Di Jalan Jendral Sudirman atau di sepanjang jalan depan Pasar Karangayu, beberapa waktu lalu mengalami banjir yang cukup lama hingga satu jam. Dengan ketinggian permukaan air 30 cm sampai dengan 60 cm. Banjir mengakibatkan kemacetan kendaraan lebih dari satu jam,” ungkapnya.
Selain masalah banjir yang menggenang di jalan-jalan raya, bersamaan dengan kejadian banjir itu juga banyak pohon-pohon tumbang dan ada juga tanah longsor di beberapa titik lokasi tempat.
Menurutnya, Pemkot Semarang harus melakukan pendataan seluruh saluran, termasuk mempunyai jadwal untuk normalisasi sungai dan drainase secara menyeluruh agar aliran air bisa berfungsi dengan baik.“Selama ini pembangunan saluran dinilai sudah cukup signifikan, tetapi ternyata masih banyak titik-titik genangan yang bermunculan, terutama ketika hujan lebat” imbuhnya.(MC Semarang/YR)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id