:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 6 Desember 2018 | 14:50 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 271
Semarang, InfoPublik - Bagi pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, pendidikan dan kesehatan merupakan hal yang fundamental. Hal ini terungkap saat Hendi sapaan akrab wali kota menyapa Kepala UPTD, Kepala Sekolah dari TK hingga SMP Negeri se-Kota Semarang dalam acara Pembinaan Kepala UPTD, Kepala Sekolah TK, SD, SMP Negeri Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2018 pada Rabu (5/12) di Hotel Candi Indah Semarang.
“Dunia Pendidikan bagi saya merupakan hal yang fundamental. Sektor pendidikan sangat dibutuhkan di dalam rangka pengembangan Kota Semarang guna menjadikan masyarakatnya lebih baik dan sejahtera. Jadi ada dua hal,yang pertama kesehatan dan yang kedua pendidikan,” jelas Hendi.
Melihat pentingnya peranan sektor pendidikan, Hendi ingin agar pembangunan di sektor pendidikan bisa benar-benar tuntas. Mengingat saat melakukan blusukan, Wali Kota Semarang mendapati pembangunan sarana dan prasarana yang tidak tuntas. Sebagian besar beralasan karena adanya keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan tidak bisa tuntas dilaksanakan.
Menanggapi hal ini Hendi mengajak para Kepala Sekolah dan UPTD yang berkumpul agar bersepakat untuk menentukan skala prioritas. Tujuannya untuk menentukan sekolah mana yang perlu segera mendapat bantuan. Sekaligus Hendi mengharapkan kerelaan untuk sekolah yang gedungnya masih bagus untuk sekolahnya tidak dibangun. Sehingga anggarannya dapat disalurkan kepada sekolah lain yang memang membutuhkan.
“Mulai tahun depan kita akan tentukan skala prioritas, dan tentu saja kepala sekolah harus memahami. Kalau gedungnya masih bagus, tahun depan tidak memperoleh anggaran pembangunan, supaya ikhlas,” lanjutnya.
Tidak hanya pembangunan fisik saja, kesejahteraan guru atau pendidik, baik guru di sekolah negeri, mulai yang PNS, Non ASN, Guru Tidak Tetap (PTT/GTT) hingga guru sekolah swasta juga tidak luput dari perhatian Hendi. Kenaikan Gaji Non ASN, Guru Tidak tetap (GTT/PTT) yang tadinya hanya ratusan ribu, mulai tahun 2016 sudah sesuai standar Upah Minimum Kota (UMK). Guru yang sudah bersertifikasi jika sebelumnya belum mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), mulai tahun depan (2019) sudah dianggarkan untuk mendapat TPP seperti PNS lain. Ini merupakan bukti komitmen Hendi dalam memajukan dunia Pendidikan. Sementara untuk guru yang mengajar di sekolah swasta, Hendi mengajak seluruh kepala sekolah yang hadir untuk turut membantu mencari solusi. Walikota Semarang meminta Dinas Pendidikan untuk menghitung kebutuhan anggaran sekolah swasta, baik untuk sekolahnya maupun untuk guru-gurunya. sehingga kedepannya sekolah-sekolah swasta juga mendapatkan anggaran yang cukup untuk meningkatkan mutu pendidikannya.
Di akhir pengarahannya, Hendi berpesan kepada para Kepala Sekolah dan Kepala UPTD Pendidikan di Kota Semarang untuk bersatu terus berjuang membangun Kota Semarang.
“Yang bisa membuat Semarang semakin bagus itu kita semua, bukan orang dari daerah lain, apalagi bangsa lain. Mari pertahankan kekompakan dan kesolidan yang selama ini telah terbangun,” pungkasnya.