Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 1 November 2018 | 09:19 WIB - Redaktur: Juli - 238
Semarang, InfoPublik - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan wilayah rawan banjir di Kota Semarang mulai berkurang, yang semula 41,02 persen di 2011, pada 2017 hanya tinggal 21,4 persen.
"Sejak 2013 kami berusaha keras untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Kota Semarang bagian tengah, salah satu buktinya adalah kawasan Kota Lama Semarang yang kini sudah tidak lagi menjadi langganan rob dan banjir," jelas Wali Kota Semarang dalam International Conference on Indonesian Social & Political Enquiries (ICISPE) 2018 yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro beberapa waktu lalu, dan ditulis Rabu (31/10).
Menurutnya, setelah wilayah tengah tertangani, pihaknya fokus untuk bergeser ke Semarang bagian timur, kemudian mulai merevitalisasi lima sungai yang ada di sana, juga termasuk revitalisasi Banjir Kanal Timur, dan pembangunan tanggul laut yang akan segera berjalan.
"Pemerintah Kota Semarang juga akan menangani permasalahan yang sama di daerah Mangkang, Kota Semarang," tambahnya.
Diharapkan dengan sejumlah progres yang berjalan, tahun depan masalah banjir bisa diatasi. "Optimis wilayah rawan banjir di Kota Semarang dapat dituntaskan menjadi 0 persen sebelum 2021," ujarnya.
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id