:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Rabu, 11 Juli 2018 | 07:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 368
Semarang, InfoPublik - Penyelenggaraan MXGP Seri ke-13 di Kota Semarang yang dihelat pada tanggal 6-8 Juli 2018 sukses digelar. Penonton gelaran balap internasional motocross yang pertama kali digelar di Kota Semarang itu membludak. Terlihat lebih dari 70 ribu penonton memadati arena sirkuit motocross di Mijen, lebih banyak dari prediksi awal penyelenggara sekitar 50 ribu.
Tak ingin kehilangan momentum, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi langsung mengajukan Kota Semarang untuk dapat dipertimbangkan sebagai tuan rumah balapan motor aspal MotoGP yang juga berada di bawah naungan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) seperti MXGP.
Hal tersebut tersirat dari perkataan Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu saat memberikan sambutan dalam seremoni pembukaan MXGP di Kota Semarang, Minggu (8/7).
"Perlu kami sampaikan bahwa di seberang sirkuit motocross ini, kami sedang membangun sirkuit track aspal yang siap untuk menggelar balapan internasional", tegasnya di hadapan perwakilan FIM, IMI, dan seluruh tim pabrikan.
Ketika ditanya lebih jauh, apakah balapan motor aspal internasional yang dimaksudnya adalah MotoGP, Hendi tampak belum ingin mengungkapkan secara spesifik. "Saya ingin semuanya matang, kami ajukan dulu sirkuit aspal yang kami miliki ini memadai atau tidak kepada FIM, baru nanti kita bisa bicara lebih lanjut", tegas Hendi.
Sulit untuk tak merujuk balapan aspal yang dimaksudnya adalah MotoGP. Pasalnya MotoGP saat ini sedang dalam proses penambahan seri balapan dari yang semula 18 menjadi 20.
Namun bagi Kota Semarang sendiri untuk ditunjuk sebagai tuan rumah MotoGP bukanlah pekerjaan mudah. Namun optimisme muncul melihat di Indonesia barulah Sirkuit Sentul Bogor dan Sirkuit Mijen Semarang yang siap secara fisik.
Peluang sirkuit balap internasional di Mijen Kota Semarang pun semakin besar mengingat bila dibandingkan dengan Sirkuit Sentul yang dikelola oleh swasta, Sirkuit Mijen yang dikelola oleh Pemerintah Daerah memudahkan Pemerintah Pusat untuk memberikan dukungan guna penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.
Faktor ini bisa menjadi penentu Kota Semarang menjadi tuan rumah MotoGP, lantaran Sirkuit Sentul yang dikelola oleh pihak swasta tidak bisa menerima bantuan dana langsung dari APBN.(MC.Kota Semarang/Eyv)