:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Jumat, 8 Juni 2018 | 10:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 373
Semarang, InfoPublik - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis (7/6). Jokowi kaget dengan pembangunan bandara lebih cepat dari yang ditargetkan semula yakni Desember 2018. Peresmian bandara juga di hadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Sumarmo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan jajaran Angkasa Pura I.
"Saya kaget, biasanya pembangunan bandara saya cek kontruksinya, ini saya tidak ngecek malah tau-tau sudah jadi, arsitektur bagus, lingkungan cantik, arus lalu lintas enak masuknya," kata Jokowi, saat meresmikan.
Jokowi bercerita, jika empat tahun lalu prihatin melihat bandara yang ada di ibukota propinsi Jateng itu. Lalu dia memerintah Menteri BUMN untuk segera merenovasi, dua tahun berselang sudah berdiri megah.
"Saya tadi terbang dari Kertajati, saya lihat jika dibandingkan dengan ini (Ahmad Yani), sama-sama bagusnya. Tapi lingkungannya lebih cantik disini," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, terminal baru ini adalah salah satu pembenahan gebang langit Jateng, dimana awalnya sebagai pantauan udara tentara dan berkembang menjadi penerbangan sipil, domestik dan sekarang internasional.
"Beberapa tahun terakhir kita kerjakan infrastruktur. Kita ingin dibuat saling terhubung dan terintegrasi, hasilnya mulai terlihat satu demi satu. Salah satunya ini," katanya.
Tak hanya kaget, kekaguman Jokowi juga saat melihat arsitektur terminal yang unik dan berbeda dengan bandara lain di tanah air. Selain itu kapasitas bandara yang lebih besar sembilan kali kapasitas dari terminal lama menjadikan kenyamanan bagi penumpang.
"Terminal lama kapasitas 800 ribu pertahun, dan lompatan sekarang 6,5 juta pertahun. Kenaikan sangat tinggi sekali dan ada peningkatan pelayanan kargo. Artinya pengiriman kargo ke luar negeri jadi sangat terbuka," paparnya.
Kendati demikian, Jokowi menyoroti landas pacu (runway) pesawat yang dinilai masih terlalu pendek untuk sekelas bandara internasional. Dia memerintahkan kementerian Perhubungan dan BUMN untuk menambah panjang runway.
"Runway-nya kurang panjang. Paling lambat tahun depan bisa 3000 meter, saat ini hanya 2500 meter. Nanti ada yang ngrasani lagi, internasional kok 2500 meter," perintahnya.
"Saya titip pada pengelola dan penumpang, masyarakat Semarang dan Jateng, karena Bandara baru, kita jaga bersama, milik bersama, dan untuk kepentingan bersama," pinta Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, jika terminal baru ini memiliki apron seluas 72.522 meter persegi mampu menampung 13 pesawat berbadan ramping (narrow body) atau konfigurasi sepuluh pesawat narrow body dan dua pesawat berbadan lebar (wide body) kargo.
"Jenis Air Bus pun akan bisa ditampung oleh bandara ini. Kini juga menjadi penghubung feeder penebangan lokal, AP 1 sudah ada penerbangan Semarang - Cilacap oleh maskapai Trans Nusa. Bandara ini bisa menjadi percontohan dengan bandara lain agar bisa melakukan hal sama," paparnya.
Konsep dari Bandara Internasional Ahmad Yani yang dibangun diatas rawa dan tambak yang dikelilingi air. Secara khusus memanfaatkan rawa yang masih ada sehingga dapat mempertahankan menjadi bandara yang eco green.
"Ada juga pembangunan water osmosis air bersih, untuk pemanfaatan kebutuhan air di bandara, dengan mendaur ulang Air payau dan hujan sehingga tak menggangu air bawah tanah," tukasnya. (MC Kota Semarang/Kus)