:
Oleh MC Prov. Sulteng, Kamis, 19 April 2018 | 10:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 384
Palu, InfoPublik - Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si secara tegas menekankan, daerah yang tertinggal di Sulawesi Tengah dapat teratasi asalkan ada koordinasi yang terintegrasi melalui pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) yang tepat sasaran.
Gubernur mencontohkan penggunaan ADD yang dinilai kurang tepat sasaran karena tidak menyentuh kesejahteraan masyarakat desa, yakni pembangunan lapangan sepak bola serta stadion sementara masih banyak program untuk kesejahteraan masyarakat terabaikan.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa itu, menegaskan perlu adanya pemahaman yang sama tentang pemanfaatan ADD, yang pada intinya bagaimana pemanfaatan anggaran dimaksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian penegaskan Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Regional Peningkatan Pelayanan Dasar dan Sarana Prasarana Daerah Tertinggal, bertempat di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Selasa,(17/4).
”Saya cukup malu, dari 13 kabupaten/kota, 9 daerah masih dinyatakan tertinggal. Rata-rata penduduk yang dinyatakan prasejahtera adalah penduduk asli yang berada dipinggiran.
"Harus diakui, perputaran ekonomi dan perputaran uang di desa sangat besar, akan tetapi tidak menyentuh masyarakat, padahal dana sudah ada, kebijakan dan payung hukum juga sudah ada. Tinggal bagaimana aparat mau memberdayakan masyarakat. Sekarang bagaimana menyelesaikan masalah itu dan bukan saling menyalahkan, tapi bagaimana mengoreksi untuk dicarikan solusi,” tegas Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Pedesaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, DR. Awal Subada, mengakui pihaknya telah memprogramkan percepatan pembangunan daerah tertinggal sebagaimana program Nawa Cita Presiden Republik Indonesia tentang daerah tertinggal. (MC.Prov.Sulteng/Eyv)