:
Oleh MC KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, Selasa, 6 Februari 2018 | 12:43 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 489
Bandar Lampung, InfoPublik – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara meminta masyarakat membiasakan diri dengan budaya klarifikasi atau tabayun dalam menerima informasi untuk mencegah makin berkembangnya berita palsu atau Hoax.
"Salah satu persoalan utama yang kerap membuat heboh di media sosial adalah peredaran hoax. Untuk itu perbanyak tabayun agar tidak mudah terhasut informasi bohong. Selain itu, meski ternyata informasinya benar, tapi dirasa tidak berguna bagi orang lain, tak perlu disebarkan,” ujarnya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD), Senin (5/2) di Hotel Novotel, Provinsi Lampung.
Menkominfo mengimbau masyarakat, khususnya jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, berhati-hati dalam menerima dan membagi informasi. Ia memprediksi akan banyak informasi yang bersifat mengadu domba untuk kepentingan sesaat.
“Masyarakat agar berhati-hati terutama dalam masa pilkada. Kalaupun benar (informasi yang diterima), tapi tidak berguna buat orang lain, ya jangan disebar. Biasanya banyak adu domba,” ujar Menkominfo.
Komunikasi pemerintah di rra digital ini, dikatakan Menkominfo mengamanatkan tugas Government Public Relations (GPR) yaitu sosialisasi, edukasi dan literasi, kontra narasi serta Nation Branding. Salah satu fungsinya adalah untuk menyampaikan atau mengkampanyekan program dan kegiatan pemerintah kepada masyarakat.
Untuk itu Menkominfo menghimbau kepada pemerintah daerah untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan berbaga kanal informasi termasuk media sosial. "Sinergitas diseminasi melalui media sosial untuk mendukung program narasi tunggal,” katanya.
Forum Group Discussion sendiri mengangkat tema “Tantangan dan Pendekatan Komunikasi Publik di Era Digital". Hadir dalam forum tersebut adalah Tim Komunikasi Presiden, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten dan Kota se Provinsi Lampung.
Senagai narasumber selain Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, adalah Staf Khusus/Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP. (MC Lampung Timur/TR)