:
Oleh MC Kab Dharmasraya, Minggu, 29 Oktober 2017 | 05:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 955
Dharmasraya, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan hari Sumpah Pemuda ke-89 di halaman kantor Bupati Dharmasraya, Sabtu (28/10).
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan upacara yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kabupaten Dharmasraya.
Peserta upacara kali ini lebih variatif, karena selain berasal dari unsur ASN, TNI dan Polri, juga melibatkan beberapa organisasi kepemudaan dan perwakilan siswa di wilayah ibukota Kabupaten Dharmasraya. Ratusan siswa dari berbagai jenjang itu tampil dengan aneka pakaian adat nusantara.
Fenomena unik lainnya adalah 38 pemuda berpakaian adat nusantara tampil membacakan ikrar sumpah pemuda, dengan membentuk formasi 28 dan barisan 10 yang menggambarkan gerakan 28 Okober. Pasukan pemuda Bhineka ini dipimpin oleh salah seorang anggota KNPI Dharmasraya, Amril Janah.
Kemeriahan semakin bertambah dengan digelarnya pementasan beberapa seni tradisional seusai upacara. Grup seni “Reog Ponorogo” dari pemuda Kecamatan Timpeh mendapatkan giliran pertama untuk menampilkan kepiawaiannya. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni “Silat Pangian” dari pemuda Sungai Dareh dan Silat Harimau dari pemuda Nagari Tabiang Tinggi yang tergabung dalam perguruan Kucing Putih Harimau Campo (KPHC) Nagari Gunung Medan Kecamatan Sitiung. Pertunjukan ditutup dengan seni “Randai” dari anak muda Nagari Koto Besar Kecamatan Koto Besar.
Ketika Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dikonfirmasi terkait pementasan seni “Reog Ponorogo” dalam ajang tersebut, Sutan Riska menjelaskan, ini adalah salah satu bukti bahwa keberagaman Indonesia itu telah ada di Dharmasraya sejak 50 tahun silam.
Menurut raja Koto Besar itu, populasi masyarakat Dharmasraya terdiri dari beberapa etnis. Sebagian besar berasal dari etnis Minang yaitu 53 persen, dan sekitar 37 persen diantaranya berasal dari eks transmigrasi Jawa Tengah. Etnis lain yang membaur dengan masyarakat Dharmasraya adalah Sunda dan Batak masing-masing sekitar 5 persen.
“Kita mengimbau agar generasi dari masing-masing etnis tetap mempertahankan seni dan budayanya, namun harus tetap rukun dan harmonis dalam kehidupan sosial. Karena keberagaman budaya itulah yang menjadi identitas Dharmasraya,” ungkapnya.
Pemkab Dharmasraya terus berupaya memberdayakan generasi muda melalui beberapa program, antara lain pembinaan kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan pembinaan sanggar seni. Program lain yang baru dilounching pada Juli silam adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja. Dharmasraya merupakan kabupaten kedua di luar pulau Jawa yang membentuk posyandu remaja ini.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya, Sutan Henri, menjelaskan, dalam memeriahkan peringatan hari “Sumpah Pemuda” tahun ini, dilaksanakan serangkaian kegiatan, meliputi upacara bendera yang melibatkan organisasi pemuda, penampilan seni tradisional dan beberapa ajang lomba antar organisasi pemuda. Khusus kegiatan hari ini (28/10) diliput langsung oleh televisi swasta nasional Metro TV.
“Kegiatan ini diliput langsung Metro TV, silahkan tonton nanti di program “Selamat pagi Indonesia spesial Sumpah Pemuda,” imbuhnya. (MC Dharmasraya)