Bupati Panen Jagung Bersama Kelompok Tani Pale-pale

:


Oleh MC Kab, Halmahera Barat, Kamis, 12 Oktober 2017 | 17:49 WIB - Redaktur: Tobari - 806


Halmahera Barat, InfoPblik - Petani jagung sangat antusias menyukseskan program pengembangan tanaman jagung di Halmahera Barat. Salah satunya adalah kelompok tani Pale-pale, Desa Cempaka, Kecamatan Sahu Timur.

Sesuai catatan Dinas Pertanian Halbar, total lahan yang diolah kelompok pale-pale seluas 107 hektare. Saat ini 60 hektare sudah ditanami jagung, 45 hektare dalam tahap pengembangan, dan 2 hektare sudah siap panen.

Bupati Halmahera Barat Danny Missy bersama para pejabat teras Pemkab Halbar dan SKPD terkait, Kamis (12/10), bersama kelompok tani Pale-pale, menggelar panen secara simbolis di lokasi penanaman.

Dalam sambutannya, Bupati Danny mengatakan, Kementerian Pertanian sangat mendukung program tanam jagung di Halbar, oleh karena itu, Kementan terus memonitor perkembangan program yang memasang target 20.000 hektare tersebut.

Desember nanti, kata pria asal Sahu ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan berkunjung ke Halmahera Barat untuk mencanangkan kegiatan ekspor jagung di Halbar ke negara Filipina. "Saya sudah koordinasikan dengan para Dirjen di Kementerian Pertanian," ungkapnya.

Untuk memastikan kesiapan stok jagung guna kepentingan pencanangan ekspor jagung, usai melaksanakan panen sekaligus tanam jagung di Desa Cempaka, Bupati bersama SKPD terkait mengunjungi salah satu sentra pembeli jagung kering di Halbar yakni Bumdes Sri Rezki, di Desa Golago Kusuma, Kecamatan Sahu Timur.

Di Bumdes yang dipimpin Susanto tersebut, Danny tampak sumringah, karena mendapati puluhan ton jagung kering yang tersimpan rapi di penampungan.

"Sejak tanggal 14 September 2017 sampai saat ini, kami sudah mengumpulkan 21 ton jagung kering dari para petani," ungkap Susanto. Harga jagung kering yang dibeli dari petani dengan kadar air 14% adalah Rp3.000 per kilogram.

Salah satu kendala yang dia temui dilapangan adalah para petani belum mengerti takaran kadar air jagung, namun demikian, jagung kering milik petani tetap diterima, sambil memberi pemahaman kepada petani cara mengukur kadar air jagung.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemda Halbar, karena bidang usaha Bumdes kami, disuport penuh oleh Bupati," ttanya.(mckabhalbar/arman/toeb)