:
Oleh MC Kota Padang, Selasa, 3 Oktober 2017 | 16:09 WIB - Redaktur: Tobari - 435
Padang, InfoPublik – Bagian Kesra Pemko Padang menggelar kembali seleksi tahap I kelurahan pengiplementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Penilaian dilakukan melalui ekspos para lurah, di ruang Abu Bakar Djaar Balaikota Padang pada hari kedua, Selasa (3/10).
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan melestarikan nilai dan norma Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah untuk membangun manusia dan masyarakat yang unggul dan terarah.
Demikian disampaikan Agustina, SH Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Kesra Pemko Padang. Pada hari kedua, akan tampil 7 kelurahan menyampaikan eksposenya, tentang bagaimana implementasi ABS-SBK di wilayah kelurahan masing-masing.
Di antaranya Lurah Padang Pasir Abramsyah, Lurah Rimbo Kaluang Sutan Paduko, Kecamatan Padang Barat, Lurah Andaleh M. Irwan. Setelah selesai menyampaikan ekspose, atau publikasi tentang kelurahan masing-masing terkait implementasi ABS-SBK, dilanjutkan langsung tanya jawab dengan juri.
Lurah Abramsyah menyampaikan, terwujudnya kelurahan Padang Pasir Kecamatan Padang Barat menjadi sejahtera dan religius. Seluruh rumah ibadah, masjid dan mushalla selain tempat ibadah juga selalu dijadikan tempat bermusyawarah bersama warga, termasuk kegiatan majelis taklim dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan itu, Ketua Bundo Kanduang Sumbar Prof. Dr. H. Puti Reno Raudah Thaib,MT mempertanyakan tentang bagaimana menata suku di wilayah Padang Pasir, dan apakah ada rumah adat. Kemudian apakah pemakaian nama sudah disesuaikan dengan bahasa Minangkabau, seperti banda, bukan bandar.
Pertanyaan tersebut dijawab Lurah Abramsyah dengan jujur, bahwa penataan tentang suku belum dilakukan, rumah adat tidak ada di Padang Pasir. Pemakaian nama berbahasa Minang diusahakan.
Selanjutnya Dr, Cand Yulizal Yunus, MS.i dari UIN Padang, dan Ratmil ,S.Sos.M.Pd juga menanyakan tentang pendidikan Agama islam, baik formal dan non formal yang dilakukan di Padang Pasir.
Untuk pendidikan Agama Islam, masjid dan mushalla eksis melakukan kegiatan pembelajaran mengaji, TPA,TPQ. Kegiatan didikan subuh, dan pesantrean Ramadhan di bulan puasa, jawab Lurah Padang Pasir.
Agustina mengatakan, dari dulu hingga kini, tatanan kehidupan masyarakatnya ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan agama Islam yang menyeluruh, dalam satu ungkapan adat Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Adat dan syarak di Minangkabau merupakan benteng kehidupan dunia akhirat.
Hal ini yang butuh penataan secara bersama di kota Padang dimulai dari wilayah kelurahan. (MC Padang/Irwandi Rais/toeb)