:
Oleh MC Kabupaten Polewali Mandar, Jumat, 4 Agustus 2017 | 13:51 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Polewali mandar, InfoPublik - Para peserta Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival (PIFAF) 2017dari 17 negara mengunjungi salah satu destinasi wisata favorit, Pantai Mampie, di Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Rabu (2/8).
Objek wisata bahari tersebut memiliki potensi perikanan, dan dikenal sebagai lokasi pelestarian tukik, yang merupakan wujud kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Pengelola wisata mampie memiliki agenda tahunan FIFAF. Didukung Cuaca yang baik, ombak yang bersahabat, dan lokasi yang cukup luas, di Pantai Mampie yang berpasir putih biasanya menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan, seperti aktifitas gathering, dan permainan tradisional "Maasing" , permainan masyarakat Mandar.
Permainan ini biasanya dilakukan para nelayan usai melaut, menangkap ikan serta untuk melepas penat dan hiburan masyarakat pesisir pantai Mampie yang mayoritas bermatapencaharian nelayan, penambak ikan dan udang.
Permainan rakyat ini juga dimainkan oleh turis yang melakukan kunjungan wisata ke Polewali Mandar dan diperlombakan di lingkungan kampung/desa setiap ada perayaan-perayaan seperti perayaan HUT Kemerdekaan RI setiap 17 agustus tiap tahun.
Ketua Umum PIFAF Mustari Mula mengungkapkan, dalam pelaksanaan PIFAF yang terlasana sejak 21 Juli lalu, sejumlah kegiatan telah terlaksana, di antaranya pelepasan tukik,di Pantai Mampie.
Menurutnya, selain itu juga dilakukan penanaman pohon, dan bibit benih ikan dan udang, yang dilakukan peserta FIFAF yang berasal dari Slovakia, India, Korea Selatan, dan Malaysia serta 22 peserta yang tergabung dalam perhimpunan mahasiswa dunia AISEC.
Menanggapi antusiasme para peserta FIFAF yang melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan, salah seorang tokoh pemuda penggiat pariwisata dan pelestari tukik, Yusri mengharapkan adanya dukungan publikasi pariwisata dan dokumentasi global mengenai pariwisata di Pantai Mampie, khususnya penangkaran tukik yang menjadi icon wisata dan sumber ekonomi masyarakat pesisir.
"Kami berharap adanya publikasi media, dan media luar ruang bagimana menjadikan Pantai Mampie bisa diketahui dunia internasional," harap Yusri. (MC Polewali Mandar/Kus)