:
Oleh MC Kab Dharmasraya, Jumat, 21 Juli 2017 | 17:46 WIB - Redaktur: Tobari - 800
Dharmasrya, InfoPublik – Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Adhyaksa Dharmakarini Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menggelar serangkaian aksi kesehatan di kantor Kejaksanaan Negeri (Kajari) Dharmasraya, Pulau Punjung, Kamis (20/7).
Aksi kesehatan tersebut dilaksanakan dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) Ikatan Adhyakasa Dharmakarini (IAD) ke-XVII tahun 2017, yang langsung dipimpin oleh Ketua IAD Dharmasraya, Ny. Siwi Hari Wahyudi.
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, meliputi promosi kesehatan dan pemeriksaan faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM), donor darah dan Pemeriksaan IVA oleh Tim Dinkes Kabupaten Dharmasraya yang dikoordinir kasi Penyakit Tidak Menular (PTM) Reni Iskandar, M.Psi, didampingi dr.Sujito dan tiga orang bidan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dr. Rahmadian melalui Kabid. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, dr. Helmi Muslim, di ruang kerjanya, Jum’at (21/7), menjelaskan pemeriksaan IVA perlu dilakukan dalam upaya mendeteksi secara dini kemungkinan adanya kanker leher rahim (servics).
Helmi yang didampingi kasi PTM, Reni Iskandar, M.Psi, menambahkan, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti wanita di seluruh dunia, karena selain menghambat proses kehamilan, juga penyebab kematian.
Salah satu penyebab dari penyakit kanker serviks ini antara lain sering berganti pasangan seksual dan jarang membersihkan organ intim.
Pemeriksaan IVA tersebut tidak dapat dilakukan kepada semua isteri pegawai kajari Dharmasraya, karena wanita yang akan diperiksa harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain tidak dalam keadaan hamil, tidak sedang menstruasi, dan tidak melakukan hubungan intim dalam jangka waktu 24 jam terakhir.
Dari sekian banyak anggota IAD Dharmasraya, hanya 10 orang yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan IVA, pada saat itu.
Berdasarkan data dinas kesehatan kabupaten Dharmasraya, sejak Februari 2017, telah dilakukan pemeriksaan IVA terhadap 849 orang, dengan hasil 10% di antaranya dinyatakan positif terkena IVA.
Ketika dikonfirmasi apakah hal itu berarti 10% orang tersebut terserang kanker serviks, Reni Iskandar membantahnya.
“Hasil positif dari pemeriksaan IVA bukan berarti terserang kanker serviks. Hal itu, mengisyaratkan, kalau dalam diri orang itu terdapat virus HPV (Human Papilloma Virus), yaitu virus yang menyebar melalui seks tanpa pengaman. Ada berbagai jenis HPV, sebagian diantaranya menyebabkan kutil dan kanker, seperti kanker serviks,” katanya.
Ia menambahkan, HPV mudah untuk disembuhkan melalui pengobatan dan terapi. Selain itu, mendapatkan vaksinasi adalah cara terbaik untuk melawan virus HPV, khususnya vaksin Cervarix dan Gardasil pada wanita dan vaksin Gardasil pada pria.
“Virus HPV mudah untuk dimatikan, asal kita menjaga kebersihan di saat berhubungan seks dan menggunakan kondom sebagai pengaman,” imbuhnya. (MC Dharmasraya/Dinkes/toeb)