:
Oleh MC Provinsi Maluku, Rabu, 1 Februari 2017 | 09:11 WIB - Redaktur: Tobari - 822
Ternate, InfoPublik - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, akan membangun pelabuhan mini dalam mendorong tumbuhnya perekonomian di daerah ini melalui jalur transportasi laut.
Kepala Bappeda kota Ternate Said Assagaf di Ternate, Selasa (31/1), mengatakan sesuai hasil koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, untuk mempermudah suplai kebutuhan pokok dari Tidore dan Jailolo, ataupun daerah lain, maka solusinya antara lain seperti pembangunan pelabuhan mini.
Setelah melakukan rapat kordinasi TPID dalam kordinasi tersebut diketahui bahwa beberapa komoditas kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi di Ternate, antara lain bawang merah, bawang putih, rica, transportasi, juga rumah kosan dan yang lainnya, maka hal ini yang akan menjadi titik fokus TPID saat ini.
Sementara itu, berkaitan dengan inflasi Ternate, maka TPID Kota Ternate diminta untuk melakukan langkah-langkah starategis, guna untuk mengantisipasi inflasi pada dua tahun kedepan. Dengan begitu, akan mensinergikan program-program SKPD terkait, dalam hal ini Disperindag, Koprasi dan UMKM, Pertanian dan Perikanan.
Sehinga program-prorgram mereka dalam pengendalian inflasi di 2017 itu diupayakan dilaksanakan pada triwulan satu, sehingga efeknya bisa dirasakan beberapa bulan ke depan.
Selain itu, TPID mengambil langkah melakukan analisis kebutuhan barang dan kebutuhan pokok pada Januari hingga Desember.
"Hal ini sangat penting, agar bisa mengantisipasi atau prediksi komoditas apa saja yang nanti akan melonjak dan dapat menghindari kelangkaan konsumsi masyarakat dan prediksi harus dilakukan jauh sebelumnnya, agar inflasi kita bisa terjaga," ujarnya.
Said mengaku, TPID juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh distributor kebutuhan pokok yang ada di Ternate, untuk mengantisipasi lebih awal berapa stok kebutuhan yang tersedia, kemudian mengantisipasi kemungkinan jika terjadi cuaca ekstrim yang menghambat jalur distribusi barang dari luar Ternate.
"Kesiapan dilakukan guna untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan, maka persediaan kebutuhan harus dipastikan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Menurut Said, Kota Ternate sendiri pada 2017 menganggarkan pembangunan pegudangan sebagai upaya menampung barang kebutuhan pokok seperti yang ada dari Tidore maupun Jailolo.
Kemudian juga menampung anggaran pasar grosir yang akan menampung kebutuhan pokok dari beberapa wilayah terdekat dan kondisi kebutuhan pokok ini sangat diperhatikan, agar dapat menekan laju inflasi pada kebutuhan pokok itu sendiri.
Dia menegaskan, namun yang paling penting adalah dengan mengakomodir anggaran pembangunan dermaga mini di Sulamadaha dan Sasa, bahkan dua jalur ini menjadi titik masuk kebutuhan komoditas barang dari dua daerah Tidore jailolo, Subaim dan daerah lainnya, sehingga Ternate menjadi titik sentaral penampung kebutuhan masyarakat.
"Dengan begitu dapat meminimasir ketergantungan pemerintah kota Ternate terhadap kebutuhan pokok dari luar, bahkan dengan begitu, dapat memotong mata rantai distribusi barang yang panjang dari pulau Jawa, Sulawesi, makasar, Surabaya, Gorantalo dan Manado," ujarnya. (ant/LL/toeb)