:
Oleh MC Gereja Protestan Maluku, Kamis, 19 Januari 2017 | 09:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Ambon, InfoPublik - Gonjang ganjing kebangsaan saat ini dalam menjunjung tinggi nilai kebhinekaan seakan redup dan kian tenggelam bahkan ditenggelamkan oleh segelintir mereka yang setia menjadi pemuja-pemuji kebencian.Pemuda-pemudi Gereja yang cerdas, kompetitif menghadirkan wajah Gereja yang humanis bagi bangsa Indonesia merupakan harapan kita bersama dalam kemah pemuda GPI di Airlouw, Ambon, Maluku Indonesia.
Gereja Protestan di Indonesia (disingkat GPI) lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1605, dengan nama De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie, atau lebih dikenal dengan Indische Kerk. Namun, di tahun 1619 kantor pusatnya dipindahkan ke Batavia. Perpindahan kedudukan Gubernur Jenderal ke Batavia, seperti yang dikutip melalui wikipedia.
Kemah pemuda GPI merupakan kali pertama yang akan berlangsung di Airlouw, Kota Ambon dimana Gereja Protestan Maluku menjadi tuan dan nyonya rumah.
Tema besar Kemah Pemuda GPI tentang Kebhinekaan dan Kebangsaan, masi seputar isu yang sedang hangat di tanah air.Kamis, (12/01) jalan said perintah no 37 Rumah Kopi Joas Hotel Biz Ambon, berlangsung pertemuan antara Gubernur Maluku dan Panitia Kemah Kerja Pemuda GPI sesuai kesepakatan Gubernur Maluku dan Panitia Kemah Kerja Pemuda GPI di Ambon.
Canda tawa memecahkan suasana perjumpaan dimaksud ditengah keramaian sejumlah orang yang datang berkunjung di rumah kopi. Perjumpaan dihadiri oleh Gubernur Maluku Ir Said Assagaff , Ketua Panitia Kemah Pemuda GPI Edwin Adrian Huwae,SH yang adalah juga Ketua DPRD Provinsi Maluku dan Ketua I GPI Pdt.Dr.J.Chr.Ruhulessin.
Kemah Pemuda Gereja Protestan Indonesia (GPI) segera digelar akhir februari di Airlouw. Dalam perencanaan akan dihadiri oleh 500 pemuda gereja diseluruh Provinsi di tanah air, adapun GMKI dan juga GAMKI di seluruh Indonesia turut menjadi peserta, Ungkap Ketua Panitia.
Disisi lain Kegiatan ini dilakukan untuk memaknai sejarah, dan bagaimana peran pemuda gereja dalam proses kebangsaan. Kami berharap tidak hanya dihadiri oleh pemuda-pemudi Kristen tapi bagaimana saya usul ada satu hari seluruh pemuda dari Muhamadiah, NU, remaja Masjid menghadirinya juga untuk memperkuat komitmen kebangsaan dalam realitas pluralisme. Tegas Ketua I GPI Pdt.Dr.J.Chr.Ruhulessin
Bangsa ini adalah bangsa yang heterogen, terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil tersebar dari sabang sampai merauke kita punya banyak budaya dan perbedaan agama, tetapi semua perbedaan membuat Indonesia menjadi besar. Maluku memiliki sejarah dan komitmen merawat kebhinekaan ini, urai Ketua GPI I menambahkan.
Perjumpaan yang berlangsung kurang lebih lima belas menit mengalir santai di rumah kopi joas yang lagi tenar di Kota Ambon, sambil meneguk ovaltin dingin, kopi hitam dan berbungkus rokok oleh para panitia yang mengadiri perjumpaan santai.
Simbol perjumpaan yang santai diruang publik antara Gubernur Maluku dan masyarakat menegaskan tentang nilai pemimpin yang merakyat, turun langsung melihat dan mendegarkan.
Bulan januari merupakan masa sibuk panitia mempersiapkan Kemah Pemuda GPI yang akang berlangsung 27 februari 2017 di Airlouw , Maluku. Persiapan yang dilakukan diharapkan maksimal dan akan berjalan sukses. Kemah kerja pemuda GPI mengajak semua pemuda untuk merenungkan, serta belajar dari rekaman sejarah hadirnya GPI yang berawal dari Benteng Victoria Ambon ketika kekristenan pertama kali dilahirkan melalui peribadahan, kemah pemuda GPI yang akan digelar sekaligus merayakan 500 tahun Protestantisme pada 27 februari 2017 nanti.
Pemuda adalah regenerasi bangsa Indonesia, melalui kemah Pemuda GPI diharapkan akan mebakar semangat orang muda yang hadir dari seluruh penjuru tanah air di Airlouw – Kota Ambon, Maluku, Indonesia untuk memahami betul “roh” kebhinekaan dan kebangsaan Indonesia serta menjadikan pemuda berkarakter, berintegritas yang turut merawat identitas pluralisme.(MC.Gereja Protestan Maluku/Eyv)