:
Oleh MC Provinsi Maluku, Selasa, 15 November 2016 | 08:37 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 519
Pemerintah Kota (Pemko) Ambon melakukan sosialisasi inovasi pelayanan publik guna menumbuhkan semangat Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melakukan terobosan pelayanan publik.
Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanis Papilaya, di Ambon, Senin, mengatakan, pelayanan publik merupakan tugas utama pemerintah sekaligus juga alasan utama dibentuknya pemerintahan, serta tolak ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata.
"Masyarakat dapat menilai langsung kinerja pemerintah berdasarkan pelayanan yang diterima, karena itu pelayanan publik di semua lembaga pemerintah merupakan hal mendasar yang harus segera ditingkatkan," ujarnya.
Ia mengatakan, efisiensi dan efektivitas pelayanan akan meningkat seiring dengan peningkatan mutu pelayanan. Semakin tinggi mutu pelayanan bagi masyarakat, semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan demikian akan semakin tinggi pula peran serta masyarakat dalam kegiatan pelayanan.
Salah satu ukuran untuk melihat meningkatnya reformasi birokrasi adalah dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan publik dan berkurangnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik diperlukan inovasi yang harus dilandasi oleh keberanian berinisiatif untuk menampilkan kreativitas, sehingga inovasi akan menjadi faktor yang membuat organisasi tumbuh, berubah, berkembang dan berhasil.
Inovasi tersebut, lanjutnya, bisa muncul karena dorongan internal untuk melakukan perubahan atau karena ada desakan kebutuhan pihak eksteral. Inovasi membutuhkan imajinasi pemikiran orang-orang kreatif didorong munculnya ide atau gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan.
"Gagasan kreatif yang lahir dari hasil pemikiran individu mendorong munculnya berbagai prakarsa, sehingga dapat memperkaya program SKPD. Seiring dengan berkembangnya tuntutan kebutuhan masyarakat," katanya.
Diakuinya, menyadari penyelenggaraan pelayana publik di kota Ambon belum memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat, maka pihaknya terus mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan publik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sistem pelayanan yang inovatif, efisien dan tepat.
Frans menjelaskan, rangkaian kegiatan sosialisasi diawali dengan tahap pertama untuk mendorong, menginspirasi dan membangkitkan semangat para ASN agar menumbuhkan inovasi di unit kerja.
Selanjutnya tahapan diagnosa untuk menentukan permasalahan yang terjadi di setiap SKPD sehingga dapat memunculkan ide atau gagasan inovasi.
Tahap ketiga adalah desain yaitu setiap SKPD harus mampu menyusun rencana aksi inovasi yang berisi tujuan dan output dari kegiatan inovasi tersebut.
Selanjutnya tahapan yang sangat penting adalah proses penerimaan dari pelaksanaan dan implementasi aksi serta pemantauan efektifitas pelaksanaan program rencana aksi inovasi.
"Jika seluruh inovasi telah berjalan baik, maka Pemerintah Kota akan melakukan publikasi untuk menampilkan hasil inovasi yang telah atau sementara berposes," tandasnya.
Sehubungan dengan itu, Pemkot Ambon akan bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk membuat laboratorium Inovasi Pelayanan Publik, dalam rangka menciptakan sebanyak mungkin Inovasi Pelayanan Publik (Inovik) yang bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat melalui inovasi yang dihasilkan.
Kegiatan Laboratorium Inovik akan ditindaklanjuti dengan MoU antara Pemkot Ambon dan LAN RI dan diharapkan akan mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik. (MC.Prov.Maluku/ant/LL/eyv)