Ambon Kota Musik Dunia Butuh Komitmen Bersama

:


Oleh MC Provinsi Maluku, Senin, 31 Oktober 2016 | 08:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 596


Ambon, InfoPublik - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan, Ambon pantas menjadi kota musik dunia, tetapi untuk mewujudkan hal tersebut butuh dukungan dari berbagai pihak untuk merealisasikannya, sehingga tidak sebatas slogan tetapi dapat direalisasikan.

Triawan menyampaikan hal itu saat mencanangkan Program Ambon Menuju Kota Musik Dunia di Lapangan Merdeka Ambon, di sela Konser Maluku in Harmony.

Pencanangan Program Ambon Menuju Kota Musik Dunia ditandai dengan peniupan tahuri atau terompet dari kerang oleh Kepala Bekraf RITriawan Munaf, Assiten I Setda Pemerintah Provinsi Maluku Angky Renjaan dan Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanis Papilaya di Lapangan Merdeka Ambon.

Pencanangan diisi penampilan Grup Massada dari Belanda, Mollucca Bamboo wind Orchestra, Amadeus Choir dan Selly Kalahatu (juara Golden Memories Indosiar seri perdana). 

Triawan Munaf menyatakan, pihaknya mendukung penuh pengembangan subsektor musik di Indonesia yang ditandai dengan pencanangan Program Ambon Menuju Kota Musik Dunia.

Menurut dia, masyarakat Ambon memiliki bakat musik yang telah teruji dan terbukti, bahkan tidak sedikit pemusik Ambon yang menjadi legenda di Indonesia maupun di mancanegara.

"Peran Bekraf disini adalah membantu menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia sesuai standar Unesco, dengan melakukan serangkaian program dan bakat yang telah terbentuk menjadi sebuah pondasi untuk membangun potensi perekonomian di Kota Ambon," katanya.

Menurut dia, pencanangan yang dilakukan adalah tanda dimulainya langkah awal untuk membangun Ambon menjadi kota musik berkelas dunia sesuai standar Unesco.

Tahap awal telah dilakukan identifikasi dan optimalisasi oleh para pemamgku kepentingan dan terbentuk 25 rencana aksi yang akan dilakukan di tahun 2017.

Rencana aksi tersebut mencakup sejumlah faktor yang terbagi dalam lima pilar pembangunan musik yakni infrastruktur, musisi dan komunitas, proses belajar, pengembangan industri dan nilai sosial budaya.

"Kelima pilar ini merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan sehingga harus diwujudkan dengan tekad dan komitmen bersama oleh pemerintah daerah, stakeholder terkait dan masyarakat," ujarnya.

Triawan menyatakan untuk mendapat pengakuan dari Unesco ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi melalui kerja sama dan komitmen bersama, sehingga minimal tahun 2019 Ambon dapat didaftarkan sebagai kota musik dunia ke Unesco.

Sementara itu Asisten I Setda Pemerintah Provinsi Maluku, Angky Renjaan mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya Ambon menuju kota musik dunia.

"Ada rasa bangga karena Kota Ambon siap menuju kota musik dunia, ada banyak talenta anak Maluku yang telah mendunia dan harus ditindaklanjuti para musisi dari kota ini semakin dikenal bukan hanya di tingkat nasional tetapi internasional," katanya.

Ditambahkannya, Pemprov Maluku akan menindaklanjuti Program Ambon Menuju Kota Musik Dunia dengan memberikan dukungan penuh dalam persiapan dan berkoordinasi dengan Pemkot Ambon. (MC. Prov.Maluku/ant/LL/Eyv)