:
Oleh MC Provinsi Maluku, Rabu, 26 Oktober 2016 | 08:20 WIB - Redaktur: Kusnadi - 656
Ambon, InfoPublik – Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease melaksanakan simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali kota dan Wakil Wali Kota Ambon, yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari 2017.
Kabag Ops Polres Pulau Ambon dan Pulau- Pulau Lease AKP Bachri Hehanussa di Ambon, Selasa, menyatakan, simulasi Pilkada serentak melibatkan 800 personel yang terdiri dari personil Polres Ambon, serta mendapat dukungan dari Dit Sabhara Polda Maluku, Sat Brimob dan Kodim 1504 Ambon.
"Hari ini kami menggelar latihan gabungan pengamanan pilkada dengan melibatkan 800 personil dari Polres Ambon juga mendapat dukungan dari Polda Maluku serta pemadam kebakaran dan Satuan Pamong Praja (Satpol PP) kota Ambon," katanya.
Ia mengatakan, tahapan simulasi pengamanan Pilkada serentak dimulai dari situasi kondusif hingga tahapan anarkis dengan penanganan yang ekstrem.
"Simulasi yang dilakukan saat ini merupakan tahap awal, ke depan kami masih akan melakukan evaluasi terhadap gerakan personil sehingga terlihat luwes saat pelaksanaan , kedepan kami akan membuat seakan-akan sesuai kenyataan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dijelaskannya, tiga skenario akan dilakukan dalam simulasi yakni situasi dari hijau ke kuning yakni tahapan siaga, kuning ke merah atau waspada.
"Kita akan tetap menggunakan alternatif paling buruk sekalipun, karena kemungkinan itu pasti terjadi sehingga skenario akan disiapkan dengan melibatkan situasi yang agak ektrem seperti pembakaran, penembakan itu harus disiapkan termasuk penyanderaan," tandasnya.
Bakrie mengakui, simulasi tersebut dilakukan dalam rangka melihat berbagai kesiapan aparat TNI/Polri melakukan pengamanan seluruh tahapan Pilkada Kota Ambon tahun 2017.
"Personil dikerahkan untuk mengamankan berbagai tahapan Pilkada, mulai dari penetapan pasangan calon, kampanye, pemilihan dan perhitungan hingga pencetakan dan distribusi logistik Pilkada," katanya.
Ditambahkannya, personil juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sebagian besar wilayan Kota Ambon yang dianggap rawan, guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan terjadi, dan dapat mengganggu proses suksesi kepemimpinan di kota Ambon.
"Ambon merupakan barometer bagi Maluku, sehingga situasi dan kondisi keamanan harus benar-benar dipelihara dan dijaga sehingga Pilkada dapat berlangsung aman, lancar, jujur dan adil," ujarnya.(Ant/LL/Kus)