:
Oleh Prov. Banten, Rabu, 5 Oktober 2016 | 18:30 WIB - Redaktur: Tobari - 509
Tangerang, InfoPublik - Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Kamis (29/10) petang, membuka sekaligus menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Pengawasan Antar Inspektorat Provinsi Banten, di Hotel Royal Amarossa, Bogor.
Dalam acara yang turut dihadiri Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Banten, Inspektur Provinsi Banten, serta para perwakilan inspektorat kabupaten dan kota Se-Banten,
Walikota menyampaikan konsep pengembangan Smart City di Kota Tangerang, di antaranya terkait dengan penggunaan sistem aplikasi dalam upaya peningkatan kinerja di lingkup internal maupun untuk pelayanan publik di Kota Tangerang.
Menurutnya, pengembangan smart city di era kemajuan teknologi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan serta alternatif guna mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi baik ditingkat pusat maupun daerah.
Perangkat yang dapat dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam memberikan kemudahan dalam pelayanan publik.
"Segala perkembangan yang ada saat ini, terus diupayakan melalui perencanaan dan pengelolaan kota secara matang serta terintegrasi. Salah satunya dengan pengembangan smart city di Kota Tangerang," jelasnya.
Sejak 2009 hingga 2016 ini, tutur Walikota, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya menata kota agar senantiasa dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Mulai dari penetapan platform aplikasi, Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE), Perekrutan CPNS Programmer, Integrasi Aplikasi, Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), Aplikasi Transaksional, Front Office Kantor Kelurahan, Dashboard Aplikasi, Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, Tangerang Live Room (TLR).
Kemudian, Aplikasi Tangerang LIVE yang didalamnya terdapat Layanan Aspirasi Suara Anda (LAKSA), informasi harga sembako di pasar tradisional Kota Tangerang, layanan perizinan, adalah deretan upaya guna menjawab berbagai kebutuhan serta perubahan yang ada.
Dengan berbagai aplikasi yang ada, Walikota dapat memonitoring serta menindaklanjuti setiap laporan atau aspirasi yang datang dari masyarakat. Selain itu, diharapkan berbagai informasi serta pelayanan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Selain melalui pemanfaatan berbagai aplikasi, Pemkot juga terus berupaya memberikan pelayanan jemput bola. Seperti melalui layanan motor keliling yang dapat menjangkau gang-gang, yang dalam pelaksanaanya juga turut didukung perangkat teknologi. "Kami akan terus berupaya memberikan layanan terbaik," urainya.
Oleh karena itu, berbagai pengembangan dan inovasi berbagai aplikasi dalam rangka mendukung kinerja internal dinas-dinas serta untuk pelayanan publik akan terus dilakukan. Seperti halnya pengembangan e-audit sehingga diharapkan inspektorat bisa mengecek kegiatan ditiap perangkat kerja di lingkup Pemkot Tangerang.
Dengan demikian, kalau ada pelaksanaan kegiatan yang masih kurang bisa langsung dicarikan solusinya, tidak sampai pada pemeriksaan ditingkat provinsi sampai pusat.
Diakhir paparannya, Walikota juga turut mempersilakan bagi para peserta rapat jika ingin menggunakan atau memanfaatkan berbagai perangkat aplikasi milik Pemkot Tangerang.
"Silakan, kalau mau gunakan aplikasinya. Kami berikan secara gratis," tawarannya, seraya tak lupa turut memohon bimbingan serta berbagai masukan Kepada BPKP perwakilan Provinsi Banten serta kepala inspektur Provinsi Banten, agar setiap pelaksanaan kegiatan di daerah, senantiasa turut dikawal.
Adapun pengembangan Smart City di Kota Tangerang meliputi 6 komponen utama, yaitu Smart Government, Smart Living, Smart Mobility, Smart People, Smart Environment, dan Smart Market. Kesemuanya didukung berbagai program seperti Tangerang Cerdas, Tangerang Berbenah (bedah rumah serta jamban sehat), Tangerang Terang, Tangerang Bersih.
Dengan dukungan 153 aplikasi yaitu 137 untuk perangkat e-pemerintahan/e-publik, e-kesehatan sebanyak 4 aplikasi, e-pendidikan sebanyak 6, e-logistik 2 aplikasi dan e-pengadaan 4 aplikasi. (MC Banten/toeb)