:
Oleh Media Center Aceh, Senin, 19 September 2016 | 19:43 WIB - Redaktur: Tobari - 476
Banda Aceh, InfoPublik - Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya mengungkapkan pariwisata merupakan penyumbang devisa yang paling mudah. Sektor pariwisata juga mampu menyerap lapangan kerja dengan mudah dan bisa meningkatkan pendapatan per kapita sebuah daerah.
Hal tersebut dijelaskan Menteri Arief Yahya dalam presentasinya di Rapat Koordinasi Kebudayaan dan Pariwisata di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (19/9).
Dalam presentasi yang berjudul Sinergitas Pusat dan Daerah dalam Pencapaian Target Kunjungan 20 Juta Wisatawan Tahun 2019, Arief Yahya menjelaskan penerimaan devisa dari sektor pariwisata tertinggi dibandingkan dengan industri minyak, gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit.
Angka penerimaan devisanya di tahun 2015 mencapai 13 persen. Padahal, dari sisi marketing, biaya yang diperlukan hanya 2 % dari proyeksi devisa yang dihasilkan.
"Sektor pariwisata mendapat peringkat 4 penyumbang devisa nasional sebesar 9,3% dibanding industri lain," sebut Arief.
Selain itu, sektor pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan kerja dan menempati urutan ke-4 dari seluruh industri. Pariwisata, menjadi pencipta lapangan kerja termurah yaitu $5.000 per satu pekerjaan dibandingkan rata-rata industri lainnya yang mencapai $150.000 per satu pekerjaan.
Menteri Arief menambahkan, momen positif dari sektor pariwisata harus dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Apalagi, pariwisata menjadi sektor prioritas pembangunan kabinet kerja Jokowi setelah infrastruktur, maritim, energi dan pangan.
Kepada Pemerintah Aceh, Arief Yahya mengusulkan tiga program prioritas. Pertama, Aceh menjadi world's best halal cultural destination, kemudian menjadikan Sabang sebagai the world's best marine tourism destination dan terakhir, Danau Laut Tawar sebagai world's best adventure destination. (MC.Aceh/toeb)