:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 19 September 2016 | 12:12 WIB - Redaktur: Tobari - 531
Sleman, InfoPublik - Ekstensi mainan anak tradisional kian tergerus dengan hadirnya beragam permainan modern. ‪Permainan tradisional itu sangat diminati karena zaman dulu belum secanggih saat ini.
Di satu sisi, kehadiran games modern itu memberi manfaat positif pembelajaran teknologi kepada anak. Namun di segi lain, anak-anak menjadi kurang interaksi dengan lingkungan sekitar.
‪Sebab permainan canggih itu cenderung bersifat individualistis, bahkan tidak jarang mengandung unsur kekerasan. Mencermati fenomena itu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wahyu Hartomo memandang perlunya upaya menghidupkan kembali permainan tradisional.
‪“Kenalkan kembali anak-anak kita dengan permainan tradisional, agar bisa tumbuh rasa bangga dalam diri mereka terhadap budaya peninggalan nenek moyang,” katanya, Minggu (18/9).
‪Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati Sleman Dra Hj Sri Muslimatun MKes. Menurutnya, permainan tradisional lebih banyak memiliki manfaat bagi tumbuh kembang anak. Salah satunya mendorong jiwa kebersamaan, dan gotong royong.
‪“Orangtua yang baik, bukan yang mampu membelikan anaknya alat-alat canggih. Tapi yang bisa mendorong mereka untuk bersosialisasi, dan gotong royong,” ujar Muslimatun.
‪Sedangkan, menurut Purnomo, warga Sleman dirinya setuju permainan tradisional dihidupkan kembali, karena melalui permainan tradisional anak-anak bisa mengingat apa yang dilakukan orangtuanya di masa kecil.
"Dengan menghidupkan mainan tradisional bisa untuk mengetahui sejarah dari permainan anak itu sendiri termasuk makna dibalik permainan tradisional tersebut," kata Purnomo.
Dikatakan Purnomo ada banyak ragam permainan tradisional pada zaman dulu yang banyak diminati seperti petak umpet, engrang, bola bekel, gobag sodor, lompat tali, bentik, engklek dan masih banyak lagi. (***/MC Sleman/toeb)