:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 19 September 2016 | 12:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 411
Sleman, InfoPublik – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman, Ir AA Ayu Laksmi Dewi TP MM mengatakan sekarang ini pariwisata telah menjadi program unggulan dan menjadi daya ungkit perekonomian.
"Untuk itu kami dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman siap menjalin kerjasama dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Sleman," kata Ayu di Sleman, Jumat (16/9).
Salah satu contoh, dalam waktu dekat Disbudpar Sleman bersama PT Taman Wisata Canti (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko akan mengadakan Festival Ratu Boko.
Menurut Ayu, Festival Ratu Boko ini bisa menjadi even untuk mengenalkan candi Boko yang memiliki keindahan luar biasa dan sejarah yang menarik.
"Kami sangat mendukung even ini karena diberi kesempatan untuk menggelar seni dan dengan menampilkan kader-kader potensi lokal yg ada di Sleman. Bagi wisata di Sleman even ini bisa jadi luar biasa dan yang penting meningkatkan kunjungan wisatawan," tutur Ayu.
Situs Keraton Ratu Boko yang berlokasi di Kecamatan Prambanan Sleman memang belum terlalu dikenal di kalangan wisatawan. Pamor objek wisata sejarah ini masih kalah jika dibandingkan Candi Prambanan yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer.
Untuk mengenalkan keberadaan situs itu, PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko selaku pengelola objek, cukup intens melakukan promosi. ‪Direktur Pemasaran dan Kerjasama PT TWC, Ricky Siahaan mengakui promosi destinasi Ratu Boko masih perlu digenjot.
Terlebih, target kunjungan yang ditetapkan pemerintah di destinasi area Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar), jumlahnya tidak sedikit yakni 2 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019.
‪Menurutnya, angka target yang tinggi itu bisa dicapai dengan mengoptimalkan potensi yang ada termasuk pihak pemangku kepentingan, dan pengelola destinasi.
“Perlu pula diperhatikan strategi untuk memudahkan wisatawan asing yang ingin berkunjung. Caranya dengan mengagendakan event rutin yang disesuaikan dengan pasar masing-masing negara,” katanya.(***/Mc Sleman/Kus)