Bupati Nisel Terima 55 Guru Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal

:


Oleh MC Nias Selatan, Senin, 5 September 2016 | 09:05 WIB - Redaktur: Kusnadi - 914


Nisel, InfoPublik - Bupati Nias Selatan (Nise)l Dr. Hilarius Duha, SH., MH menerima sebanyak 55 orang guru Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) di Aulah Kantor Bupati Nias Selatan, Jumat (2/09)  pekan lalu, yang diserahkan oleh Dosen UPI Bandung Dr. Bambang Robandi, M.Pd dan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan) GTK Kemendikbud RI Dewi Maya Hardhani.

Program SM3T merupakan bagian dari program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) di mana program tersebut ditujukan kepada para sarjana pendidik yang belum bertugas sebagai guru untuk ditugaskan selama 1 tahun di daerah yang tergolong Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

Program  SM3T merupakan media bagi para sarjana pendididikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah yang tergolong 3T dan juga sebagai penyiapan tenaga pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Dalam Pidatonya Dr. Bambang Robandi, M.Pd menjelaskan bahwa guru SM3T yang diserahkan kepada Pemkab Nisel sebanyak 55 orang yang terbagi atas 16 program studi (Prodi) yakni Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Metematika, Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (tata boga), Prodi Pendidikan Geografi, Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi Pendidikan Kimia, dan Prodi Pendidikan Sosiologi.

Selain melengkapi kekurangan guru yang ada di daerah 3T, Bambang Robandi juga berharap agar para guru SM3T menjadi tenaga guru profesional, tangguh dan mandiri yang memiliki kecintaan pada tanah air, membela bangsa serta peduli kepada sesama di tempat mereka ditugaskan nantinya.

Meskipun Kemendikbud telah menyediakan bantuan dana masing-masing sebesar Rp2,5 juta per bulannya sebagai pelengkap kebutuhan para guru SM3T, kepala sekolah diharapkan mampu mengantisipasi apabila terjadi keterlambatan pengiriman dana oleh Kemendikbud agar para guru SM3T mampu bertahan di tempat tugasnya.

 "Apabila terjadi keterlambatan penyaluran dana yang disediakan oleh kementerian, diharapkan pengertian tiap kepala sekolah untuk melengkapi kebutuhan para guru SM3T yang ditempatkan di sekolah tersebut demi kelangsungan tugas mereka," kata Bambang Robandi.

Sebelumnya, para guru yang akan ditugaskan di daerah tergolong 3T telah mendapatkan pembekalan tentang prinsip konsep Kurikulum 2013 (K13) dan implementasinya serta kemampuan melakukan pendekatan sosial. Penempatan para Guru Garis Depan (GGD) tersebut akan disesuaikan oleh program studi keahlian masing-masing, hal ini akan berpengaruh pada penunjangan peningkatan pendidikan di Nias Selatan.

Hal tersebut juga didukung oleh asal Universitas GGD tersebut yang lebih dominan dari Universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sebelas Maret dan Universitas ternama lainnya.

Bupati Nias Selatan Dr. Hilarius Duha, SH., MH menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Nias Selatan sangat mengapresiasi kedatangan GGD yang nantinya akan mendongkrak pendidikan di Nias Selatan menjadi berkualitas dan bernilai tinggi.

Bupati berharap agar komunikasi antara GGD dengan pemerintah tetap terjalin agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam menjalankan tugas didaerah Nias Selatan

"kalau ada kesulitan segera beritahu kami, agar tidak terjadi miss komonikasi dengan pemerintah daerah hingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," kata Bupati Nias Selatan.

Para GGD yang diserahkan oleh Kemendikbud tersebut nantinya akan ditempatkan di kawasan pedalaman seperti Kecamatan Ulunoyo, Aramo, Hilisalwaahe, Idanotae, Susua, Boronado, Mazo, Huruna, Sumambawa dan kecamatan pedalaman lainnya yang ada di Kabupaten Nias Selatan (mcnisel/sozilaia/Kus)