:
Oleh MC Nias Selatan, Jumat, 26 Agustus 2016 | 11:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 776
Nias Selatan, InfoPublik - Bupati Nias Selatan Dr. Hilarius Duha, SH., MH ikut serta memanen cabai yang ditanam oleh Kelompok Tani (Poktan) Mawar di perkebunan Jln. Arah Lagundri Km.7, Rabu, (24/8). Cabai yang akan dipanen tersebut berjumlah 1400 batang, ditanam di lahan seluas 1 Ha.
Berdasarkan keterangan dari Kabag Ekbang Hutauruk, mengatakan bahwa Sub Bagian Ketahanan Pangan telah memberikan bantuan dana sebesar Rp. 10.000.000 kepada poktan mawar dana yang diberikan kepada kelompok tani berupa uang tunai.
Uang tunai tersebut nantinya akan dikelola oleh kelompok tani mawar untuk menyesuaikan tumbuhan yang cocok untuk diproduksi dan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh poktan. Sebagai pertanggungjawaban penggunaan bantuan oleh poktan, pihak Ekbang meminta laporan berupa foto dan SPJ/Kwintansi saat kelompok tani melakukan transaksi pembelian bibit atau pupuk serta jumlah berat hasil tanaman yang dipanen.
Ketua Poktan Mawar Fa'akhadodo Harefa menyampaikan bahwa kelompok mereka sangat membutukan bantuan oleh pemerintah. modal yang diberikan menghasilkan keuntungan 78% dari modal utama, modal awal yang diberikan oleh pemerintah yakni di tahun 2015 Rp. 15.000.000 dan tahun 2016 Rp. 10.000.000 dari modal yang diberikan oleh pemerintah melalui Subbag Ketahanan Pangan ketua poktan memprediksi keuntungan yang dihasilakn mencapai Rp. 26.000.000. keuntungan tersebut nantinya akan dibagai secara merata pada poktan yang terdiri dari 15 orang tersebut.
Setelah ikut memanen hasil cabai yang ditanam oleh poktan mawar, Bupati Nias Selatan mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan usaha masyarakat demi peningkatkan ketahanan pangan di Indonesia terkhusus di Nias Selatan. Sebagai wujud pedulinya pada ketekunan poktan mawar dalam mengelola bibit cabai merah.
Bupati juga menyerahkan bantuan secara spontan berupa Hand Tracktor, Sumur Galian dan bantuan tanah di alo'oa seluas 1 Ha. Kelompok tani tersebut akan dijadikan pilot projet di Nias Selatan. Apabila penghasilan cabai dapat meningkat, Bupati akan menerapkan pengelolaan cabai tersebut di setiap desa.
Jika setiap desa dapat memberikan hasil cabai secara maksimal, maka Kabupaten Nias Selatan akan menjadi pemasok Cabai untuk masyarakat Indonesia. (mc nisel/tim liputan humas/eyv)