:
Oleh Prov. Banten, Kamis, 18 Agustus 2016 | 08:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 603
Lebak, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, komitmen membentuk kampung siaga bencana guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian besar kerusakan fisik di daerah itu.
"Pembentukan kampung siaga bencana (KSB) merupakan kemitraan dengan Kementerian Sosial," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, Senin (15/8) .
Selama ini, pembentukan KSB tersebar di Kecamatan Wanasalam, Bayah dan Banjarsari.
Selain itu juga mendirikan desa/kelurahan tangguh juga tersebar di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Desa Cilangkap, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar juga Desa Cimarga Kecamatan Cimarga.
Selama ini, pembentukan desa/kelurahan tangguh di bawah pembinaan BPBD setempat.
Pembentukan KSB dan desa tangguh tersebut karena merupakan daerah langganan bencana alam, seperti banjir, longsor dan angin kencang.
"Semua warga yang tinggal di wilayah rawan bencana itu sudah dilakukan kemampuan penanggulangan bencana, penyelamatan juga mampu melakukan evakuasi," katanya.
Menurut dia, daerah status KSB dan desa/kelurahan tangguh sudah dirikan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir dan longsor.
Selain itu juga dioptimalkan penyuluhan dan sosialisasi bagaimana penanggulangan pascabencana dapat mengatasi kebencanaan tersebut secara terpadu.
Penanggulangan pasca bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun kelaparan juga serangan penyakit.
"Kami optimis pembentukan KSB dan desa/kelurahan tangguh mampu mengatasi kebencanaan yang terjadi juga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Ia juga mengatakan, BPBD hingga kini melakukan piket selama 24 jam juga berkoordinasi dengan relawan di KSB dan desa/keluarahan tangguh.
Apalagi, saat ini potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, dan tiupan angin kencang cukup berpeluang, sebab curah hujan di daerah itu relatif tinggi.
Berdasarkan laporan BMKG Serang diperkirakan cuaca buruk masih melanda wilayah Kabupaten Lebak dalam sepekan ke depan.
Cuaca buruk itu antara lain curah hujan deras disertai angin kencang.
Intensitas curah hujan berlangsung antara 1,5 dan 2,5 jam sehingga berpotensi menimbulkan kebencanaan.
Karena itu, petugas kebencanaan juga relawan hingga kini tetap memberlakukan siaga dengan tujuh sampai 10 orang melakukan piket secara bergantian di Posko Utama.
Selain itu, juga disiapkan peralatan evakuasi, logistik dan kendaraan operasional untuk menghadapi bencana.
BPBD juga menyebarkan surat kewaspadaan dilakukan melalui imbauan kepada aparat camat, desa, sukarelawan, dan masyarakat.
"Kami minta warga di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dini karena khawatir terjadi banjir, angin kencang dan longsor," katanya.(Mc Banten/Kus)