:
Oleh Prov. Banten, Jumat, 12 Agustus 2016 | 16:37 WIB - Redaktur: Tobari - 537
Lebak, InfoPublik - Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di kantong-kantong permukiman mantan TKI yang kehidupan mereka lebih sejahtera.
"Berdasarkan hasil monitoring di lapangan, hingga kini pertumbuhan ekonomi yang ada di permukiman TKI Lebak cukup menggeliat," kata Kepala Seksi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakersos Kabupaten Lebak Agus Mulyanto, Kamis (11/8).
Saat ini, ekonomi di kampung-kampung TKI di Lebak relatif baik dan sejahtera dengan terbukti banyak rumah-rumah permanen juga pendidikan anak mereka hingga perguruan tinggi.
Selain itu juga angka kemiskinan relatif kecil, karena mereka memiliki aktivitas ekonomi dengan berjualan warungan dan pertokoan.
Selain itu juga aneka kerajinan serta menggarap lahan pertanian dan perkebunan. "Saya kira pendapatan ekonomi mantan TKI sangat baik," ujarnya.
Ia mengatakan, mereka warga Lebak bekerja ke luar negeri menjadikan solusi untuk perbaikan ekonomi keluarga. Mereka bekerja di luar negeri kebanyakan sektor nonformal karena tidak membutuhkan ketetirampilan juga pendidikan tinggi.
Para TKI bekerja sebagai asisten rumah tangga, pengemudi, tukang kebun dan penjaga toko. Sebagian besar mereka bekerja di Timur Tengah, seperti negara Arab Saudi, Oman, Kuwait, dan Abudhabi.
Untuk tenaga kerja ke Arab Saudi kini dihentikan sementara (moratorium) oleh pemerintah. "Kami berharap moratorium dicabut dan TKI Lebak bisa bekerja lagi ke Arab Saudi," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah sangat terbantu dengan adanya warga bekerja ke luar negeri, karena bisa menyerap lapangan pekerjaan sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Pada 1980-an warga Desa Parungsari Kecamatan Sajira, juga sejumlah perkampungan di Kecamatan Maja, identik dengan kemiskinan karena sumber mata pencarian bertani ladang. Namun, sekarang pertumbuhan ekonomi di daerah itu meningkat dan berkembang.
Saat ini perekonomian kampung TKI tersebut relatif baik dengan tumbuhnya kios warungan, material bangunan, warung nasi, kerajinan tangan dan bengkel motor.
Selain itu, juga tumbuh pesat lembaga pendidikan mulai tingkat SD sampai SLTA di daerah tersebut. "Saya kira perkampungan TKI lebih sejahtera dibandingkan 20 tahun lalu," ujarnya. (MC Prov Banten/toeb)