:
Oleh MC Kabupaten Blora, Rabu, 20 Juli 2016 | 11:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 318
Blora, Info Publik - Setelah disepakati bersama pengaliran gas (gas-in) yang mengatur aspek legal dan komersialnya diharapkan program city gas Blora segera terealisasi. Uji coba pengaliran gas dilaksanakan mulai 29 Juli mendatang.
Rapat persiapan pengaliran gas ke rumah-rumah warga dipimpin Bupati Blora Djoko Nugroho diikuti pejabat Kementerian ESDM, PGN, Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Cepu, dan Dinas ESDM Blora, di Semarang, Selasa (19/7).
Dalam rapat tersebut, Pertamina EP selaku pemilik gas serta PGN sebagai pelaksana menyatakan siap mendukung proses dan prosedur pengaliran gas.
Agus Amperianto, Field Manager (FM) Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP) mengemukakan para pihak yang terkait program itu sepakat pada 29 Juli akan melaksanakan uji coba pengaliran gas ke rumah-rumah.
Menurutnya, Pertamina EP dan PGN sebelum pernah melakukan pertemuan identifikasi Hazops. Hazops merupakan standar teknik analisis bahaya yang digunakan dalam persiapan penetapan keamanan suatu keberadaan potensi bahaya.
“Identifikasi gas diperlukan untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan dari gas yang akan dialirkan ke rumah warga. Dalam pertemuan itu dipaparkan identifikasi kategori risiko yang harus diantisipasi dalam† pengaliran gas,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, identifikasi merupakan tindak lanjut hasil pertemuan terdahulu yang dipimpin Bupati Djoko Nugroho. Salah satu poin dalam pertemuan itu seluruh pihak menyepakati mengalirkan gas bumi bagi jaringan gas Blora secepat mungkin dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan.
Namun, mengingat adanya resiko kenaikan kadar H2S sampai melebihi ambang batas (5 ppm) pada gas yang dialirkan ke rumah tangga, disepakati pelaksanaan uji coba pengaliran gas dilakukan pararel dengan studi Hazops terhadap sistem custody transfer dari pusat pengolahan gas Gundih ke jargas untuk meminimalisasi risiko fatal.
City gas Blora di tahap awal akan dilaksanakan di 700 rumah tangga di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Desa sumber merupakan desa di ring I central processing plant (CPP) Pertamina EP Proyek Pengembangan gas Jawa.
Sedangkan city gas di desa lainnya, yakni 4.000 sambungan rumah (SR) ditarget terealisasi akhir Desember 2016. Desa tersebut adalah Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban serta Desa Kapuan Kecamatan Cepu.
Dalam city gas, warga akan menikmati pasokan gas ke rumah mereka melalui jaringan pipa gas yang sudah dibangun. Harga gas city gas diklaim lebih murah dibanding elpiji. (MC Kab Blora/Guh/Eyv)