11 SLTA Di Bengkalis Terapkan PPDB Online

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 17 Juni 2016 | 10:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 235


Bengkalis, InfoPublik  – Sebanyak sebelas SLTA di Kabupaten Bengkalis pada tahun ini menerapkan penerimaan peserta didik baru secara online (PPDB). Proses pendaftaran PPDB online sudah berlangsung sejak Rabu, (15/6) dan sampai saat ini berjalan lancar.

“Harapan kita tentunya yang berjalan lancar dan tidak ditemui kendala yang bisa menghambat pelaksanaan PPDB online di sejumlah sekolah ini,” ujar Plt Kadis Pendidikan Bengkalis, melalui Kabid Dikmen H Azman kepada wartawan melalui hubungan ponsel, Kamis (16/6).

Azman yang saat dihubungi sedang melakukan pemantauan PPDB online di Mandau dan Pinggir mengatakan, pada tahun ini ada 11 SLTA yang melaksanakan PPDB online.

Sekolah-sekolah tersebut adalah SMAN 1 Bengkalis, SMAN 2 Bengkalis, SMAN 3 Bengkalis, SMAN 1 Mandau, SMAN 2 Mandau, SMAN 3 Mandau, SMAN 4 Mandau, SMAN 8 Mandau, SMKN 1 Mandau, SMAN 1 Pinggir dan SMKN 2 Pinggir.

“Di masing-masing sekolah sudah ada operator yang memang cukup memahami proses PPDB online ini. Sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi kesalahan yang sifatnya human error,” ujar Azman lagi.  

Berkaca dari persoalan tahun sebelumnya dimana PPDB online di Mandau menimbulkan polemik, Azman mengatakan, pada tahun ini PPDB online untuk jalur lingkungan diperluas, tidak hanya di sekitar sekolah melainkan diperluas hingga kelurahan.

“Untuk jalur lingkungan ini kuota yang disiapkan sebanyak 50 persen, dan akan “diperebutkan” oleh calon pelajar yang tidak hanya berasal dari RT atau RW di sekitar sekolah, melainkan kelurahan. Jadi cakupannya lebih besar dan Alhamdulillah, memasuki hari kedua tidak ada komplain dari masyarakat,” kata Azman.

Masih menurut Azman, selain jalur lingkungan, untuk PPDB online juga terdapat jalur reguler, sebesar 35 persen, jalur prestasi 10 persen dan jalur luar daerah 5 persen. Kalau kuota yang melamar untuk masing-masing jalur tersebut berlebih, maka proses seleksi akan menggunakan nilai tertinggi di masing-masing jalur.

“Sebaliknya, kalau untuk jalur tertentu kuotanya tidak terpenuhi, maka sisa kuota itu akan kita alihkan ke jalur lain. Intinya, total kuota penerimaan siswa baru di sekolah tetap terpenuhi,” katanya.

Di samping itu, sambung Azman, pihaknya juga sudah membatasi kuota siswa baru untuk masing-masing sekolah sesuai dengan daya tampung. Dirinya berharap, dengan pembatasan tersebut akan membuat distribusi siswa baru bisa merata termasuk ke sekolah-sekolah swasta.(MC Riau/man/eyv)