:
Oleh Prov. Riau, Jumat, 17 Juni 2016 | 10:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 182
Pekanbaru, InfoPublik - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau masih di angka 22,8 % hingga akhir semester pertama 2016.Hal ini dikarenakan realisasi fisik dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Riau juga kecil.
"Salah satu alasan lambatnya realisasi APBD ini karena rekanan yang belum mengambil uang kontrak. Sehingga banyak proyek yang belum jalan," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M. Yafiz kepada wartawan Kamis, (16/6).
Agar realisasi Dana APBD ini ditingkatkan, Yafiz mengaku tengah memetakan apa saja persoalan yang ada. Tujuannya untuk dicarikan solusi.Selain itu, beberapa waktu lalu , Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga telah memanggil SKPD yang beranggaran besar, tetapi realisasinya kecil.
Setiap SKPD ditanyakan apa permasalahannya, sehingga realisasinya kecil,Ke 12 SKPD itu adalah Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Dinas Bina Marga, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Pendapatan Daerah, Biro Umum, Sekwan DPRD Riau, RSUD Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi.
Anggaran 12 SKPD ini di angka ratusan miliar, namun realisasi fisiknya kecil.Berdasarkan data yang ada di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yakniriau.go.id, pada Kamis 16 Juni 2016 tercatat realisasi fisik sebesar 22,8 %. Sedangkan realisasi SPJ di angka 9,24 %.
Dinas Bina Marga sebagai SKPD yang memperoleh dana terbesar juga masih di angka 0,35 % realisasi fisiknya. Tercatat dari Rp 1.437.609.091.632.550,- (1,4T) realisasinya baru Rp 105.691.632.550,-.Selain itu Dinas Pertanian dan Peternakan juga masih 0,0 % realisasinya. Dana APBD sebesar Rp 182.247.798.353,- belum digunakan sama sekali.(MC Riau/yan/eyv)