Pertanian Topang Perekonomian Di Cangkringan

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Jumat, 17 Juni 2016 | 08:24 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 363


Sleman, InfoPublik - Kondisi perekonomian di Kecamatan Cangkringan cukup baik, dengan dominasi sektor pertanian dengan persentase 28,56% merupakan penopang perekonomian yang dominan di Kecamatan Cangkringan. Sementara produksi Padi dari Kecamatan Cangkringan memberikan kontribusi besar dalam eksistensi Sleman sebagai lumbung padi DIY.

"Untuk peningkatan pendapatan petani, inovasi dalam budidaya, seperti halnya produksi padi dikolaborasikan dengan produksi ikan menjadi Minapadi ataupun dengan udang menjadi Ugadi perlu dilakukan," kata Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSI disela-sela tarawih keliling putaran 6 di Masjid Mujahidin Banjarsari Glagaharjo Cangkringan, Senin (13/6) malam.

Disampaikan Sri Purnomo bahwa kondisi perekonomian masyarakat Cangkringan tahun demi tahun mengalami peningkatan yang cukup baik, yang terlihat perputaran dari sektor Keuangan, persewewaan dan jasa perusahaan cukup besar mencapai 16,03%.

Hal tersebut merupakan peluang yang harus ditangkap oleh masyarakat Cangkringan sebagai penambah alternatif lapangan kerja. Angka persen dari sektor Keuangan, persewewaan dan jasa perusahaan Kecamatan Cangkringan menempati posisi tertinggi ketiga setelah Prambanan dan Gamping.

Pada tahun 2015 di Kabupaten Sleman masih terdapat KK miskin sejumlah 41.023 KK (11,76%) dari 361.263 KK. Dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan sebanyak 0,09%. Sedangkan angka kemiskinan tingkat Provinsi DIY tahun 2015 pada persentase 14,91%.

Angka kemiskinan Kecamatan Cangkringan dari tahun 2013 sampai dengan 2015 telah mengalami penurunan dari angka 2.046 kk menjadi 1.844 KK miskin, atau terdapat pengurangan KK miskin sebanyak 202KK dengan angka persentase17,81%.

"Walaupun demikian secara rata-rata di Kabupaten Sleman, angka kemiskinan di Kecamatan Cangkringan masih relatif tinggi dibanding angka persentase Kabupaten yaitu 11,76%," kata Sri Purnomo.

Untuk itu lanjutnya diperlukan upaya yang lebih keras lagi untuk menurunkan angka kemiskinan di Kecamatan Cangkringan, dan upaya tersebut perlu peran aktif masyarakat yang sinergis dengan pemerintah, tambah bupati sleman.Luas wilayah Kecamatan Cangkringan 47,99 km, dengan jumlah penduduk 29.054 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut, pada tahun 2014 untuk penduduk dengan usia sekolah 7-12 tahun sejumlah 2.705 dan usia 13-15 tahun sejumlah 1.393 sehingga total jumlah penduduk dengan usia sekolah sebanyak 4.098 anak.

Menyinggung pendaftaran peserta didik baru yang akan dilaksanakan pada bulan Juni ini, Kecamatan Cangkringan termasuk yang menggunakan metode Penerimaan Peserta Didik Baru secara Real Time Online (PPDB RTO), Sri Purnomo berharap di Kecamatan Cangkringan seluruh anak usia sekolah harus bersekolah sesuai dengan usiannya. Semua anak di Kabupaten Sleman harus bersekolah minimal sampai jenjang SMA/SMK.

"Bila mana ada kendala mengenai biaya sekolah harap melapor ke aparat pemerintah setempat untuk segera dicarikan solusinya," tutur Sri Purnomo.

Sedang penyalahgunaan narkoba dan bahayanya miras saat ini dikatakan Sri Purnomo tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan saja, tetapi juga telah merambah di wilayah perdesaan.

Oleh karena itu Sri Purnomo minta kewaspadaan bersama antara pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk bersama-sama  memerangi peredaran miras illegal dan oplosan serta peredaran narkotika illegal. Karena keduanya nyata telah meningkatkan angka kriminalitas dan menjadi perusak bagi generasi muda.

"Kenakalan remaja yang sudah cenderung berperilaku kriminal, pada awal bulan ramadan  membuat prihatin kita semua. Hal tersebut merupakan tanggungjawab kita bersama untuk melakukan penanganan dan juga pencegahan agar kejadian seperti yang terjadi di Pakem – Turi pada hari Senin dini hari yang lalu, tidak terulang kembali," tambah Sri Purnomo.

Beberapa kasus kenakalan remaja yang telah cenderung berlaku kriminal tersebut tidak hanya terjadi di Sleman saja, tetapi juga terjadi di wilayah-wilayah lain. Komunikasi internal keluarga sangat penting untuk pencegahan agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.(MC.Kab.Sleman/Eyv)