:
Oleh MC Kab Tanah Datar, Rabu, 15 Juni 2016 | 09:39 WIB - Redaktur: Tobari - 397
Batusangkar, InfoPublik – Kegiatan tahunan Festival Budaya Minangkabau yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar, Sumatera Barat, mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperaf) dan Forum Perantau Minang (FPM).
“Kemenperaf dan FPM mendukung dan ingin menjadikan Festival Budaya Minangkabau tampil lebih mendunia dan berskala internasional,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Marwan, di Batusangkar, Selasa (14/6).
Ia menyampaikan semula kegiatan yang bernama Pagaruyung Fair ini akan digelar seperti tahun lalu dengan dukungan dana dari APBD Tanah Datar sekitar Rp400 juta, namun Kemenperaf dan para perantau meminta iven ini diperbesar menjadi skala internasional dengan melibatkan perantau Minang dan Sumando se-Indonesia.
Direncanakan akan mengadakan Festival Silat Dunia dan pada acara pembukaan dilakukan spektakuler dengan penampilan Tari Kolosal serta diliput media massa dan TV nasional, ujarnya.
Marwan menyebut hasil pertemuan dengan Kemenperaf dan FPM di Jakarta beberapa waktu lalu juga akan meminta dukungan pihak Istana Wapres Jusuf Kalla.
Dalam acara yang bertajuk internasional itu juga akan digelar seminar Saudagar Minang dan Seminar Budaya Minangkabau, jelasnya.
Ia menjelaskan acara Baralek Gadang Sumatera Barat itu akan di pusatkan di Istano Basa Pagaruyung selama satu Minggu dan Lapangan Cindua Mato Batusangkar, sedangkan untuk masyarakat dibuka bazar murah dan pameran setiap hari dengan berbagai kuliner masakan Minang dari kabupaten/kota di Sumbar.
Untuk memajukan pariwisata dibutuhkan promosi yang maksimal sehingga kegiatan ini perlu dimasukan ke dalam kalender pariwisata nasional.
Kabupaten Tanah Datar dianugerahi keindahan alam, budaya, dan seni yang banyak sehingga perlu dikembangkan untuk memajukan pariwisata di daerah ini. Dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata, pihaknya setiap tahun melakukan pengembangan sarana dan prasarana serta promosi wisata secara bertahap.
Ia mengharapkan masyarakat dapat meramaikan kegiatan yang akan digelar pada September 2016 tersebut sehingga adat dan budaya Minangkabau dapat lestari dan menjadi ikon utama kunjungan wisatawan mancanegara. (MCTanahDatar/toeb)