Dirjen PKP2T Inventarisasasi Barang Negara Dibiayai APBN

:


Oleh MC Kabupaten Merauke, Selasa, 14 Juni 2016 | 11:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 668


Merauke, InfoPublik - Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi (PKP2T) Kementrian Desa dan Transmigrasi RI, Ratna Dewi Andriati bersama rombongannya turun ke Merauke, Jumat  (10/6).

Kepada wartawan sebelum melakukan peninjauan langsung ke lapangan,  Ratna Dewi Andriati menjelaskan, kunjungannya ke Merauke ini dalam rangka menginventarisasi barang –barang  negara yang dibiayai dari APBN melalui Dirjan PKP2T Kementrian Desa dan Transmigrasi  untuk dapat dihibahkan kepada Pemerintah Daerah.  

‘’Tujuan kami ke sini selain melaksanakan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan transmigrasi tahun 2016, kami  juga datang untuk menginventarisasi barang milik negara yang dibiayai lewat APBN di Kabupaten Merauke,’’ katanya.

Menurut Ratna  Dewi Andriati,  inventarisasi ini untuk dapat dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke untuk  selanjutnya dapat ditingkatkan oleh Pemerintah Daerah sesuai keinginan daerah. ‘’Kita akan  hibahkan kepada pemerintah daerah untuk dapat dikembangkan.

"Kalau kita sudah hibahkan  maka daerah bisa leluasa dan tidak terlalu mengharapkan APBN. Karena APBN itu sangat terbatas,’’ terangnya. Salah satu yang akan dihibahkan adalah KTM Salor. Hal itu termasuk adalah pembangunan 50 unit rumah masyarakat yang ada di Muting tahun 2015 lalu.

Menyangkut KTM Salor yang jalan ditempat,  Dirjen PKP2T ,Ratna Dewi, menjelaskan bahwa pengembangan KTM Salor tersebut tidak hanya oleh Kementrian Desa dan Transmigrasi namun harus di dukung oleh sektor-sektor terkait. ‘’Sebenarnya  pokjanya sudah ada dan tingal dilakukan koordinasi untuk saling mendukung pembangunan KTM Salor ini,’’ terangnya.

Dikatakan, sesuai dengan skema awal pembiayaan untuk pembangunan  KTM tersebut telah diatur dimana untuk pemerintah swasta sebanyak 40 persen, pemerintah kabupaten 30 persen dan pemerintah provinsi dan pusat 30 persen. Namun peran swastanya masih sangat minim. ‘’Mudah-mudahan kedepan,  swastanya  yang lebih berperan sehingga KTM Salor ini benar-benar bisa terbangun sesuai dengan yang diharapkan,’’ harapnya. (02/mc/mrk/Abd/Eyv)