:
Oleh MC Kalimantan Timur, Senin, 13 Juni 2016 | 18:49 WIB - Redaktur: Tobari - 872
Samarinda, InfoPublik - Permasalahan banjir di Kota Samarinda kembali mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku yakin akan membantu Samarinda mengatasi masalah banjir yang tak kunjung berakhir.
“Serius ingin bantu walikota. Apalagi walikota dipilih rakyat dengan legitimasi kuat. Tentu sudah menjadi kewajiban menjadikan Samarinda yang Ibukota Provinsi sebagai barometer pembangunan Kaltim,” yakin Gubernur Faroek saat menggelar konfrensi pers, di Ruang Kerjanya, Senin (13/6).
Penyelesaiannya, kata gubernur, harus dilakukan secara serius dan komprehensif, karena patut diakui penyelesaiannya tidak bisa dilakukan serampangan atau sambilan.
Sebagai contoh permasalahan banjir. Itu harus dilakukan dengan program yang direncanakan secara menyeluruh. Hasilnya pun tidak bisa serta merta menghilangkan, melainkan secara bertahap mengurangi dampak sebarannya.
“Kondisi ini sangat mengganggu. Sebagai contoh saat saya ingin ke Rumah Jabatan Sekprov Kaltim. Biasanya hanya ditempuh 10 menit, kemarin saat banjir ditempuh sekitar 40 menit. Makanya saya katakan akan bantu walikota selesaikan masalah banjir,” tambahnya.
Menurut gubernur, hal yang seharusnya dilakukan Walikota Samarinda segera merevisi tata ruang wilayah menyesuaikan tata ruang provinsi yang sudah disahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Mau tidak mau, senang tidak senang, suka tidak suka harus berani direvisi melihat perkembangan Samarinda. Rasio jumlah penduduk maupun kendaraan sudah tidak ideal. Siapapun walikotanya akan banjir dan macet. Makanya dua masalah ini yang harus fokus diselesaikan,” serunya.
Itu sebabnya, gubernur dan walikota harus punya konsep dan sudut pandang pembangunan sama dalam membangun Ibukota Provinsi. Tidak boleh beda pendapat dalam program pembangun, melainkan harus saling mendukung satu sama lain.(dismominfo kaltim/arf/toeb)