Kaltim Pastikan Terus Upayakan Pemerataan Pendidikan

:


Oleh MC Kalimantan Timur, Selasa, 7 Juni 2016 | 17:17 WIB - Redaktur: Tobari - 190


Samarinda, InfoPublik - Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pendidikan (Disdik), dipastikan bakal terus mengupayakan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kaltim. Salah satunya terus melakukan evaluasi terhadap hasil UN yang dilaksanakan setiap tahun untuk mengukur keberhasilan proses pendidikan.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disdik Kaltim Basmen Nainggolan mengatakan, minggu lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis hasil UN 2016 jenjang SMA sederajat. Hasilnya menunjukan Kaltim peringkat ke IV nasional perolehan nilai UN tertinggi.

“Hanya saja apakah peringkat keempat sudah sesuai harapan apa belum. Makanya harus terus dievaluasi,” kata, di Samarinda, Selasa (7/6).  

Pun demikian untuk pemerataan nilai UN, pelajar peraih nilai 100 untuk jenjang SMK dan SMA/MA masih didominasi wilayah perkotaan. Meskipun pada pelaksanaan UN tahun lalu juga ada pelajar dari wilayah pedalaman dan kawasan perbatasan seperti Kabupaten Kutai Barat.

Ke depan, kata dia, diharap perolehan nilai tertinggi juga disumbang pelajar dari kabupaten/kota lain di Kaltim. Sebab hasil nilai UN merupakan indikator mengukur keberhasilan proses pendidikan selama tiga tahun menempuh pendidikan.

Itu artinya ketika setiap daerah ada pelajar peraih nilai tertinggi menunjukkan mutu pendidikan di seluruh daerah sudah sama, baik sekolah di perkotaan maupun di pedalaman dan kawasan perbatasan.

“Apalagi pemprov sejak beberapa tahun terakhir sudah menerapkan sertifikasi guru untuk menjamin kualitas dan kompetensi tenaga guru. Sebab guru menjadi kunci keberhasilan pendidikan. Semakin berkualitas guru maka ilmu yang disampaikan maupun hasilnya semakin baik,” katanya.

Seperti diketahui, sebagian pelajar Kaltim pada UN 2016 jenjang SMK dan SMA/MA mendapat nilai 100. Dominasi perolehan nilai 100 masih didapat siswa asal wilayah perkotaan seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang. Sedangkan wilayah kabupaten hanya pelajar asal Penajam Paser Utara (PPU).

Sedangkan secara nasional, Kaltim menempati peringkat empat perolehan nilai tertingi untuk program studi IPA setelah DIY, Bangka Belitung, dan Banten. Rata-rata nilainya meningkat dari 69,44 pada 2015 menjadi 73,22 pada 2016.

Untuk program studi IPS, Kaltim menempati peringkat enam setelah DIY, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bengkulu, dan Kepulauan Riau. Rata-rata nilainya meningkat dari 70,03 pada 2015 menjadi 73,26 pada 2016.

“Jika  hasil jenjang SMA cukup baik, kita juga berharap hasil UN jenjang SMP dan SD juga harus baik,” harapnya.(diskominfo kaltim/arf/toeb)