:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 7 Juni 2016 | 09:09 WIB - Redaktur: Kusnadi - 79
Teluk Kuantan, InfoPublik – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tinjau turap di kawasan pacu jalur Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kuantan Singingi. Kunjungan yang didampingi Bupati Mursini dan Wabup Halim tersebut juga sedang menginventarisir bangunan bersejarah sisa peninggalan Belanda untuk dikembangkan menjadi penunjang wisata selain pacu jalur.
Khusus untuk turap, Pemkab Kuansing meminta bantuan kepada Pemprov untuk membangun turap di kawasan arena pacu jalur sepanjang 800-1000 meter. Diharapkan tahun depan, rencana tersebut sudah bisa diwujudkan untuk menahan tebing di tepian sungai sekaligus memperindah kawasan pacu jalur.
"Ada sekitar 800 sampai 1 kilometer lagi yang belum diturap. Ini kita harapkan Pemprov akan membangunnya. Tujuannya supaya pengunjung (pacu jalur) merasa nyaman sekaligus untuk mempercantik tepian narosa ini," kata Bupati Kuansing Mursini, Senin (6/6).
Menurut Mursini, pembangunan turap-turap yang ada selama ini tidak semuanya dibangun oleh Pemkab Kuansing. Melainkan masih ada peninggalan Belanda yang pernah bercokol di Kuansing.
Selain itu, Pemkab Kuansing juga berencana akan melestarikan bangunan bersejarah khususnya di tepian narosa. Diantara bangunan tersebut yakni bangunan Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0303 Indragiri Hulu, yang dulunya pernah menjadi pusat kantor pemerintahan penjajah Belanda.
Kemudian ada beberapa bangunan tua yang dulunya menjadi rumah sakit Belanda.
"Saat ini kita terus lakukan pemetaan mana saja bangunan peninggalan bersejarah. Ini diharapkan akan menjadi pendukung Pemkab Kuansing untuk mengembangkan wisata," paparnya.
Sementara Kepala Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) Dwi Agus Sumarno menyatakan, estimasi Detail Engineering Design (DED) anggaran pembangunan turap diperkirakan Rp1,2 miliar yang diharapkan sudah tuntas pada APBD-Perubahan nanti.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan jika bisa dijadikan sebagai daerah heritage (kota sejarah) tidak ada salahnya. Apalagi memang ada sejumlah bangunan bersejarah peninggalan jaman Belanda yang ada di daerah ini.
Ini tentunya, akan dapat mewujudkan harapan Riau untuk mengangkat potensi wisata berbasis budaya seperti halnya kawasan Istana Siak di Siak Sri Indrapura yang sudah dikenal.
Karena itu, untuk mewujudkannya, tinggal bagaimana lagi keseriusan Pemkab Kuansing memaksimal harapan tersebut, yang apa bila berhasil dilakukan justru akan menjadi pendapatan tambahan bagi Kuansing sendiri. (MC Riau/mtr/Kus)