Mandi Balimau Bakasai Tradisi Masyarakat di Pinggiran Sungai Kampar

:


Oleh Prov. Riau, Senin, 6 Juni 2016 | 08:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Bangkinang, InfoPublik - Masyarakat Bangkinang, Kabupaten Kampar, terutama di pinggiran Sungai Kampar menggelar acara tradisi tahunan sehari sebelum masuk bulan Puasa Ramadhan.

Suasana di sejumlah daerah di Riau seperti di Bangkinang, pinggiran Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, sekitar 60 km dari arah Pekanbaru, ramai dengan berbagai tradisi budaya masyarakat setempat menyambut bulan suci tersebut.

Salah satunya tradisi masyarakat Kampar yaitu mandi balimau, atau yang dikenal juga Balimau Kasai atau Potang Balimau.

Mandi bersama ini dilaksanakan sore hari sehari menjelang masuknya bulan puasa. Acara ini juga dimeriahkan lomba sampan hias berbagai bentuk bangunan, masjid, ka'bah, Al Quran dan bentuk-bentuk lainnya yang bernuansa Islami.

"Ada sekitar 12 sampan yang akan dihias sudah datang dari Batubelah ke Pulau,"kata ketua panitia sampan hias balimau kasai pinggir Sungai Kampar, kelurahan Batu Belah, Bangkinang, tarmizi, Sabtu (4/6).

Penonton biasanya ramai saat penglepasan sampan hias di Kelurahan Pulau dan lokasi finish di Desa Batubelah sore harinya.

Sementara itu, berdasarkan catatan, Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk, yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.
Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas.

Sementara itu, Kapolsek Kampar Henri Surapto, menjelaskan bahwa tidak lama lagi masyarakat di tiga kecamatan ruang lingkup kerjanya yakni ecamatan Kampar Utara, Kampar, dan Rumbio Jaya akan melaksanakan tradisi Balimau Kasai.

Dia berpesan agar berhati-hati mandi di pinggir sungai. Karena arusnya deras. (Mc Riau/Msa/Kus)