Kebutuhan Uang Kartal Selama Persiapan Lebaran Rp2,45 triliun

:


Oleh MC Kalsel, Sabtu, 28 Mei 2016 | 07:43 WIB - Redaktur: Tobari - 470


Banjarmasin, InfoPublik - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan mengemukakan, transaksi uang kartal dalam posisi inflow. Dropping modal kerja kas titipan lebih tinggi dibandingkan bulan lalu.

“Dari sisi pengelolaan uang rupiah, aliran transaksi perkasan BI Kalimantan Selatan pada triwulan I-2016 mengalami aliran bersih masuk (net inflow) sesuai dengan pola triwulanan pada awal tahun, kembali normal pasca peningkatan konsumsi karena peringatan Maulid Nabi, Natal dan libur akhir tahun,” katanya, dalam temu pers, di Banjarmasin, Kamis (26/5).

Sedangkan pada April 2016 masih net inflow. Sebagaimana pola tahunan, pada saat ramadhan dari hari raya cenderung terjadi peningkatan yang tinggi pada outflow.

Menurut Harymurthy, persiapan kebutuhan uang kartal menyambut Idul Fitri 2016, proyeksi kebutuhan uang kartal selama persiapan Lebaran mencapai Rp2,45 triliun.

Selain penukaran uang melalui perbankan, berbagai upaya dilakukan oleh Kpw BI Kalimantan Selatan untuk memastikan ketersediaan uang kartal menjelang Hari Raya Idul Fitri 2016, seperti penukaran uang di KPw BI Kalsel, kas keliling bersama dan kas titipan.

“Perkiraan kebutuhan pendistribusian uang kartal melalui perbankan Rp2,19 triliun, penukaran uang adalah Rp44,55 milyar, kas keliling adalah Rp59,60 miliar dank as titipan adalah Rp150,00 miliar,” jelasnya.

Terobosan KPw BI Kalsel untuk menyediakan uang kartal menjelang lebaran telah dipersiapkan.

Layanan penukara uang di KPw BI Kalsel menyediakan paket “Tiga-Tujuh” dengan pecahan 100Xrp20 ribu, 100x10 ribu, 100xRp5 ribu dan 100xRp2 ribu. Periode dari 13 Juni – 1 Juli 2016. Loket dibuka pada 08.30 – 12.00 wita dari Senin – Kamis.

Kas keliling: kegiatan kas keliling bersama (kaliber untuk Banua) yaitu layanan luar kantor yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan di Banjarmasin. Modal per hari Rp3.700.000.000 (tiga miliar tujuh ratus juta rupiah dengan 10 bank dan 10 loket. (wln/toeb)