:
Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Jumat, 27 Mei 2016 | 09:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 185
Palembang, InfoPublik- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan dukungan dari beberapa perusahan besar dalam deklarasi komite donor dan komitmen para pihak untuk kemitraan pengelolaan lanskap berkelanjutan khususnya dalam pengendalian hutan dan lahan.
Perusahaan-perusaahan tersebut yakni PT. APP Sinar Mas, ZSL, SNV, Belantara, Daemeter, IDH, UK.aid, Deltares dan beberapa perusahan lainnya, Dukungan itu disambut baik oleh Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin.
Pada kesempatan ini dilakukan penandatanganan MOU antara ZSL bersama Gubernur Sumsel serta penyerahan Aikon Karhutla dari PT. Sinarmas kepada Gubernur Sumsel di Griya Agung Palembang.
Kamis (26/5) Alex menyampaikan, ucapan terimah kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas komitmen stekholder dari dalam maupun luar negeri untuk menuju pembangunan hijau dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Ia juga menunturkan, sebenarnya kita harus malu apa yang terjadi di Provinsi Sumsel, disini ada Sembilan donor.
“untuk itu kalau kita tidak serius bekerjasama akan lebih malu lagi, kita bangga begitu banyak mau membantu kita secara tulus, itu menunjukkan bahwa bentuk tanggung jawab bersama, kalu dengan kekuatan kita sendiri tidak akan mampu, saya teringat betapa susah payah mengatasi karhutla pada tahun kemarin, sampai-sampai beberapa pesawat dari Negara sahabat di datangkan untuk melakukan Waterbombing, jadi sangat disayangkan sekali akibat kebakaran hutan dan lahan itu begitu besar biaya yang dikeluarkan,’” katanya.
Lanjut ia menjelaskan, Program kelola ini mulai dipublikasi ketingkat global diawali di Internasional Lanscape Restoration Forum Chalenge Two In Bonn Maret 2015 yang lalu diikuti oleh 50 delegasi dari berbagai Negara.
Provinsi Sumsel merupakan Provinsi printis Indonesia yang memilki model pengelolaan lanskap ekoradium berbasis ekosistem hutan dalam suatu konsep Green Grouth Deveploment, sebagi tindak lanjut dari pertemuan tersebut pada tanggal 8 Juli 2015 telah diluncurkan model kemitraan pengelolaan lanskap kelola di Sumsel dengan dukungan APP dan IDH.
Pada hari ini dukungan semakin meluas baik dari Domestik dan Internasional. “kami ucapakan sekali lagi banyak terima kasih dan berharap kerjasama ini dapat berlanjut,” ujar Alex
Pada corp 21 paris Desember 2015 yang lalu Sumsel telah menyampaikan isu tentang permasalahan dan rencana terkait perubahan iklim.
“kami terbuka kepada Dunia Internasional tentang kejadian kebakaran hutan dan lahan, untuk sumsel sendiri saja sampai 700 ribu hektar dan ternyata banyak simpatik dari berbagai pihak . ini terbukti pada hari ini dari berbagai pihak telah menyatukan diri dalam Komite Kranol dan Komite Implementasi,” katanya
"Selain itu, Alex juga menyampaikan, akan mengundang Gubernur Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Riau, Jambi, Bengkulu dan Lampung untuk bertemu di Sumsel mewujudkan kemitraan pengelolaan Eco Region Sumatera. Insayallah pertemuan itu akan dilaksanakan di Palembang pada ahkhir Juni 2016 ini," ujarnya (MC Sumsel/Eyv)