:
Oleh MC Kota Banda Aceh, Jumat, 27 Mei 2016 | 09:09 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 469
Banda Aceh, IinfoPublik - Sejumlah ibu-ibu peserta Raker Komwil I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2016 mengikuti acara Ladies Program di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Rabu, (25/5). Rombongan ini langsung disambut oleh istri Sekda Kota Banda Aceh, Ir Buraida MM MT.
Dalam sambutannya Buraida mengatakan Banda Aceh menyambut baik kehadiran peserta Ladies Program ini. Hal ini, Lanjutnya, sesuai dengan motto orang Aceh “Peumulia Jamee Adat Geutanyoe”.
“Selamat datang di Kota Banda Aceh. Kota ini sudah berbenah. Di sini punya banyak peninggalan sejarah. ibu-ibu juga bisa melihat berbagai situs peninggalan Tsunami sebagai pembelajaran bagi kita. selaku tuan rumah, Banda Aceh ingin memperkenalkan lebih baik beberapa kekhasan daerah.
Dalam kegiatan kali ini, Ibu-Ibu sekalian dapat menikmati berbagai jenis makanan khas Aceh yang cukup terkenal dan digemari oleh para pendatang. Selain itu kami juga akan memperkenakan cara-cara pembuatan makanan khas Aceh seperti Keumamah atau ikan kayu, dan ada pula Kue Timphan,” ujar Buraida.
Istri Wali Kota Padang: Istri Berperan Agar Suami Tidak Korupsi
Istri Wali Kota Padang, Ny Harneli Bahar mewakili istri-istri peserta Komwil I Apeksi mengucapkan terima kasih banyak atas sambutan dan layanan Kota Banda Aceh mulai semenjak tiba di Bandar Iskandar Muda.
Dalam sambutannya ia juga mengatakan perempuan-prempuan istri pejabat pemerintahan punya peran penting untuk memproteksi suami agar tidak terjerumus dalam praktek korupsi.
“Setiap uang yang diterima suami, saya selalu menanyakan asal-asul dan landasan hukumnya. Alhamdulillah hingga saat ini belum terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Harleni.
Ia menambahkan jabatan bukanlah merupakan sesuatu yang harus dibanggakan, akan tetapi merupakan sebuah amanah Allah yang harus dijaga.
Dalam Ladies Program Komwil I Apeksi 2016 ini para peserta melihat langsung demo cara membuat berbagai masakan Aceh seperti pembuatan Keumamah, kue Timphan, Payeh On Mulieng, hingga pemakaian lukisan inai Aceh.(MC.Kota Banda Aceh/Eyv)