:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Jumat, 13 Mei 2016 | 12:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 253
Sleman, InfoPublik - Selama liburan panjang tanggal 5 – 8 Mei 2016 dalam rangka Kenaikan Isa Al Masih dan Isro Mi’raj, destinasi wisata Kabupaten Sleman dikunjungi setidaknya 122.747 wisatawan yang terdiri atas 120.551 wisatawan nusantara (wisnus) dan 2.196 wisatawan mancanegara (wisman). Angka tersebut tersebar di beberapa destinasi, yaitu Kaliurang, museum, candi dan desa wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ir AA Ayu Laksmidewi TP MM, Rabu (11/5) mengungkapkan secara rinci distribusi wisatawan ke berbagai destinasi tersebut, yaitu Kaliurang dikunjungi oleh 22.718 wisatawan (di antaranya Museum Ullen Sentalu 2.045 yang terdiri atas 1.984 wisnus dan 62 wisman), kunjungan ke museum sebanyak 11.896 yang terdiri atas Museum Gunungapi Merapi (MGM) 6.093, Monjali 5.387, dan Museum Affandi 416.
Sedangkan kunjungan ke candi sebanyak 64.871 wisatawan yang terdiri dari Candi Prambanan 55.084 (53.146 wisnus, 1.938 wisman) dan Candi Ratu Boko 9.787 (9.665 wisnus, 122 wisman).
Sedangkan kunjungan ke desa wisata sebanyak 4.513 wisatawan yang secara berurutan jumlah kunjungannya meliputi Desa Wisata Pulesari 915, Desa Wisata Rumah Domes 615 (607 wisnus dan 8 wisman), Desa Wisata Pentingsari 604.
Dan, Desa Wisata Garongan 480, Desa Wisata Sidoakur 325, Desa Wisata Grogol 300, Desa Wisata Kelor 282, Desa Wisata Gamplong 260, Desa Wisata Pancoh 120, Desa Wisata Tunggularum 70, Desa Wisata Brajan 35, Desa Wisata Tanjung 27 wisatawan.
Selain itu juga kunjungan ke Agrowisata Bhumi Merapi sebanyak 948 serta Jogja Bay Water Park 7.695 wisatawan. Ayu menambahkan bahwa angka kunjungan wisatawan selama libur panjang dalam rangka Kenaikan Isa Al Masih dan Isro Mi’raj tersebut dihitung selama 4 hari mulai tanggal 5 hingga 8 Mei 2016.
Sebelumnya kunjungan selama periode tersebut diprediksikan sebanyak 100.000 wisatawan, sehingga dengan akumulasi 122.747 wisatawan berarti pencapaian target sebesar 123%.
Hal tersebut cukup menggembirakan karena aneka ragam potensi wisata Sleman mampu memberikan daya tarik dan menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY. Kehadiran wisatawan tentunya berdampak pada meningkatnya tingkat hunian hotel di Sleman yang mencapai 100% untuk hotel bintang dan 75% untuk hotel non bintang.
Khusus pengunjung ke desa wisata ternyata sebagian besar sudah memesan jauh hari sebelum liburan panjang tiba. Hal ini menunjukkan bahwa desa wisata Sleman sudah menjadi alternatif prioritas tujuan wisata yang diminati. Bahkan sebagian besar memesan program live-in atau tinggal bersama warga untuk melepaskan kepenatan dengan menikmati suasana desa.
Tentunya hal ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi pengelola dan masyarakat sekitar destinasi wisata Sleman untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produk wisata di masa-masa mendatang. Khususnya saat-saat libur nasional yang bersambungan dengan libur akhir pekan, sehingga menjadi momen yang efektif untuk berwisata.(***/Mc Kab. Sleman/Kus)