:
Oleh MC Kota Bitung, Selasa, 8 Maret 2016 | 14:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 779
Bitung, InfoPublik - Gerhana Matahari bisa disaksikan hampir seluruh Wilayah Indonesia dan Sulawesi Utara adalah salah satu tempat, kita bisa melihat fenomena alam 350 tahunan sekali ini (Untuk daerah yang sama) dan 40 Tahun untuk daerah yang berlainan. Namun, fenomena ini tidak bisa disaksikan dengan mata telanjang jangan sampai disaksikan dengan mata Telanjang.
“Gerhana Matahari ini tidak bisa disaksikan dengan mata Telanjang, Bahayanya melihat langsung akan merusak retina walaupun beberapa detik melihat gerhana matahari ini, jika dilihat terus menerus maka akan mengalami kebutaan,” kata Imam Hidayat, Petugas Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika Station Bitung di Kelurahan Pakadoodan - Bitung, Selasa, (8/3).
Hidayat sendiri selaku Perkester atau Prakirawan Cuaca mengimbau masyarakat jika ingin melihat proses Gerhana Matahari ini harus mempergunakan kacamata bantuan khusus.
“Gerhana Matahari ini sendiri boleh dilihat dengan syarat harus menggunakan kaca mata Filter atau klisi foto roll yang sudah pernah digunakan, dirakit berupa kacamata dengan kertas atau karton, karena di Sulut Gerhana Matahari sebagian ini dibatas 90% dan sangat berbahaya dilihat secara langsung,” jelas Hidayat.
Untuk melihat kejadian langkah ini jenis kaca mata filter yang dimaksud bukan kaca mata rayban , akan tetapi kaca mata yang bisa menangkal 99% sinar matahari atau bisa juga menggunakan kacamata anti silau.
Disebutkannya, jika gerhana matahari yang terjadi di Sulut, hanya sebagian piringan atau bulatan bulan menutup piringan matahari. “Di Sulut, tidak terjadi gerhana Matahari Total, karena masih ada 3 persen cahaya Matahari yang tembus dibumi, karena bulan hanya menutupi 97 persen Matahari,” ungkap Hidayat. (MC-Kota Bitung/Hrl/Eyv)